KPK Merasa Hanya Didukung Masyarakat
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id - Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP mengatakan, lembaganya kini merasa ditinggalkan banyak pihak. Hal itu terjadi saat KPK menangani kasus Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan yang menjadi polemik. Kondisi itu diperparah dengan rencana revisi UU KPK oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
"Saat Februari lalu, saat terjadi hiruk-pikuk, seolah-olah KPK tidak ada temannya, kecuali publik," kata Johan dalam kegiatan Madrasah Antikorupsi di kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Minggu, 28 Juni 2015.
Meski banyak masalah mendera, KPK tidak pesimistis dan tetap bersemangat menjalankan tugasnya memberantas korupsi. Dukungan masyarakat sangat penting untuk menjaga semangat KPK. Masyarakat pun kini makin menyadari dan secara mandiri bersikap antikorupsi.
Optimisme itu mengacu kepada dukungan publik yang selama ini membela KPK. Juga melihat kenyataan seorang pekerja pada sebuah kantor atau office boy yang menemukan uang puluhan juta, namun ia mengembalikan uang itu. Sikap itu adalah bentuk nyata kejujuran dan melawan korupsi.
"Saya lihat saat diwawancara alasan kenapa mengembalikan uang. Office boy mengatakan itu bukan milik saya," kata Johan menirukan.
Menurut dia, rutinitas dialog yang mendukung upaya pemberantasan korupsi terus berjalan oleh generasi muda lain.
"Makanya saya senang datang ke acara diskusi seperti ini. Ini sebagai pagar buat saya," ujarnya menambahkan.
Melihat semangat perlawanan dari berbagai aktivis lembaga swadaya masyarakat yang dimotori kalangan muda membuatnya berkeinginan bergabung, bila masa jabatanya selesai di KPK.
"Kalau pensiun dari KPK, saya rasanya ingin masuk ICW (Indonesia Corruption Watch), karena muda muda dan bersemangat."
(mus)