Dehidrasi, Sejumlah Pengungsi Rohingya Batal Berpuasa
- VIVA/Zulfikar Husein
VIVA.co.id - Akibat cuaca yang cukup panas, sejumlah warga muslim Rohingya yang berada di kamp pengungsian Blang Ado, Aceh Utara, terpaksa membatalkan puasa mereka. Para pengungsi tidak sanggup berpuasa karena mengalami dehidrasi.
“Ada beberapa pengungsi pria yang tidak puasa karena cuaca cukup panas. Mereka tidak sanggup berpuasa,” ujar Faridah Hanum, salah seorang relawan di kamp pengungsian Blang Ado, kepada VIVA.co.id, Minggu 28 Juni 2015.
Akibat cuaca yang cukup panas, aktivitas para pengungsi lebih banyak dilakukan di dalam ruangan. Bahkan, hampir sebagian pengungsi terlihat mandi pada siang hari, agar tidak mengalami dehidrasi dan tetap bisa lanjut berpuasa.
15 Desa Alami Kekeringan
Sementara itu, sebanyak 15 desa di Kecamatan Cot Girek Aceh Utara dilanda kekeringan. Suhu udara yang meningkat membuat hampir semua sumur warga mengalami kekeringan. Akibatnya, sejumlah warga terpaksa membeli air dari mobil tanki dengan harga Rp250 ribu per lima ribu liter.
Tak hanya Kecamatan Cot Girek, kekeringan juga melanda beberapa wilayah kecamatan lainnya di Aceh Utara, seperti Kecamatan Pirak Timu dan Kecamatan Lhoksukon. Dua kecamatan ini juga mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.
“Hampir semua sumur warga tidak ada air. Untuk mandi kami harus ke sungai. Kami juga membeli air dari mobil, dan itu tahan tiga sampai empat hari,” kata T Faisal Razi, warga Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Aceh, melalui situs resminya mengatakan, suhu udara di Aceh Utara hari ini sampai besok diperkirakan mencapai 35 derajat Celcius. (ren)