Kemenkes: MERS belum masuk ke Indonesia
- ANTARA/Septianda Perdana
VIVA.co.id - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Muhammad Subuh, menegaskan bahwa virus MERS CoV belum masuk ke Indonesia.
Namun dia memperingatkan, Indonesia rentan tertular virus yang berasal dari Timur Tengah tersebut karena jemaah haji/umrah Indonesia adalah yang terbesar di dunia.
"Sejauh ini belum ada WNI yang positif terinfeksi MERS-CoV dan berada di Indonesia," kata Subuh di kantornya, Gedung PP & PL, Percetakan Negara Jakarta, Kamis 25 Juni 2015.
MERS adalah penyakit yang menyerang organ pernafasan. Virus ini pertama kali dilaporkan di Arab Saudi, September 2012. Gejalanya yakni, demam, batuk, dan sesak nafas.
Walau belum masuk ke Indonesia, tapi data Kemenkes mencatat terdapat dua WNI yang positif terinfeksi MERS di Arab Saudi. Satu orang wanita yang tinggal di Arab Saudi, terinfeksi dan meninggal di Arab Saudi.
Satu orang lainnya, laki-laki jemaah umrah yang terinfeksi saat beribadah umrah, dirawat di RS Arab Saudi hingga sembuh dan kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat.
Di lain hal, dari hasil rapat Emergency Comitte dunia, kata Subuh, bahwa masih banyak hal yang belum diketahui terkait penularan MERS antar manusia. Termasuk potensi penularan ke lingkunhan sekitar dengan ventilasi yang buruk. WHO pun belum menerapkan travel warning ke negara terjangkit.
"Masih diperlukan penilitian lebih lanjut, tapi berdasarkan bukti tidak ditemukan perbedaan genetik MERS di Timur Tengah dan Korsel," ujar Subuh.
Beberapa antisipasi dilakukan Kemenkes mencegah penyebaran Mers masuk ke Indonesia. Di antaranya pengawasan di pintu masuk ke Indonesia, pelayanan kesehatan, penguatan jejaring laboratorium, komunikasi resiko, dan tata laksana kasus serta pengendalian infeksi. (ase)