Karena Bubur Ini, Warga Solo Rela Mengantre
Rabu, 24 Juni 2015 - 14:33 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Fajar Sodiq
VIVA.co.id -
Setiap Ramadhan tiba, pengurus Masjid Darussalam, Jayengan, Serengan, Solo, selalu menyajikan menu buka puasa yang sangat khas, yakni bubur samin. Bubur tersebut awalnya merupakan sajian berbuka bagi warga perantau dari Martapura, Kalimantan Selatan, yang tinggal di Kampung Jayengan.
Pantauan
VIVA.co.id,
proses memasak bubur samin atau atau bubur banjar dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Proses pembuatan bubur tersebut lumayan cukup lama karena harus diaduk secara terus-menerus. Setiap kali memasak dibutuhkan beras sekitar 45 kilogram.
Selain beras, bahan untuk pembuatan bubur itu meliputi santan kelapa, sayur mayur, daging sapi, dan susu. Semua bahan itu dimasukkan ke panci berukuran besar untuk diaduk menjadi bubur. Proses memasak bubur tersebut baru selesai sekitar pukul 15.00 WIB.
Setelah salat ashar, bubur tersebut mulai dibagikan kepada warga masyarakat yang ingin menikmati lezatnya bubur Banjar khas perantau dari Martapura itu. Mereka pun rela mengantre untuk bisa mendapatkan bubur samin. Biasanya warga sudah membawa rantang maupun maupun mangkuk untuk dibawa pulang.
Ketua Takmir Masjid Darussalam, Jayengan, Muhamad Rosyidi Muchdlor, mengatakan bahwa setiap bulan Ramadhan pengurus Masjid Darussalam selalu melakukan pembagian bubur samin untuk menu buka puasa. Selain dibawa pulang, bubur samin juga disajikan untuk buka bersama di masjid.
"Setiap hari itu ada 1.000 porsi bubur samin. 800 porsi untuk dibagikan kepada warga, sedangkan sisanya untuk takjil buka bersama di masjid," kata dia.
"Kalau warga yang datang ke sini untuk mendapatkan bubur samin itu berasal dari Solo dan luar Solo. Mereka setiap kali Ramadhan biasanya datang ke sini untuk bisa mendapatkan bubur samin," tuturnya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau warga yang datang ke sini untuk mendapatkan bubur samin itu berasal dari Solo dan luar Solo. Mereka setiap kali Ramadhan biasanya datang ke sini untuk bisa mendapatkan bubur samin," tuturnya. (one)