Menteri Pertanian: Putuskan Rantai Impor
Selasa, 23 Juni 2015 - 12:44 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mengatakan sudah saatnya petani Indonesia menikmati hasil kerja kerasnya, tidak lagi terjajah di negeri sendiri.
Menurutnya, itu bisa terwujud dengan meningkatkan kualitas hasil pertanian, kestabilan harga, dan menghilangkan monopoli, atau permainan harga.
"Ke depan, Kementerian Pertanian bertekad memperkuat kemandirian tujuh komoditi. Yakni, padi, kedelai, jagung, bawang, cabe, daging, dan gula," kata Amran, usai melakukan panen bawang merah di Desa Sumberejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa 23 Juni 2015.
Baca Juga :
Rutin Impor Daging Sapi, Solusi Turunkan Harga?
Menurutnya, itu bisa terwujud dengan meningkatkan kualitas hasil pertanian, kestabilan harga, dan menghilangkan monopoli, atau permainan harga.
"Ke depan, Kementerian Pertanian bertekad memperkuat kemandirian tujuh komoditi. Yakni, padi, kedelai, jagung, bawang, cabe, daging, dan gula," kata Amran, usai melakukan panen bawang merah di Desa Sumberejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa 23 Juni 2015.
Amran mengakui, sebagai anak petani dan setelah dia keliling di lebih dari 200 kabupaten di Indonesia, semakin memahami kondisi dan nasib petani. Dan, itu harus diperbaiki.
"Rantai impor harus diputus. Saya tidak rela karena itu mengkhianati saudaraku para petani di seluruh Indonesia," katanya.
Dia juga menuturkan, Indonesia tidak akan kehabisan bahan pangan, kalau semua mekanisme diperbaiki.
Bawang merah misalnya, selain di Brebes Jawa Tengah, di Jawa Timur juga ada di Kabupaten Nganjuk.
Sebelumnya, dalam kunjungan kerjanya di panen raya itu, Menteri Pertanian Amran juga sempat melakukan panen padi, menggunakan traktor panen Combine Harvester di Desa Kepanjen, Kecamatan Pace, Nganjuk.
Ikut mendampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman, antara lain Bupati Nganjuk Taufiqurrahman, anggota Komisi IV DPR RI Guntur, dan Wakil Ketua Komite II DPD RI Ahmad Nawardi, serta sejumlah unsur pemerintah lainnya.
Pada kesempatan itu, Amran juga memberikan bantuan traktor untuk memanen padi, kendaraan untuk membajak sawah sekaligus bisa untuk menebar benih, menanam jagung. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Amran mengakui, sebagai anak petani dan setelah dia keliling di lebih dari 200 kabupaten di Indonesia, semakin memahami kondisi dan nasib petani. Dan, itu harus diperbaiki.