KPK 'Bidik' Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari

Senin, 22 Juni 2015 - 05:45 WIB
Oleh :
Kediaman Bupati Muba yang digeledah KPK.
Kediaman Bupati Muba yang digeledah KPK.
Sumber :
  • Foto: VIVA.co.id/Aji Yk Putra
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah membidik Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari dalam kasus dugaan suap dalam pembahasan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan Musi Banyuasin 2015. KPK geledah kediaman Pahri Azhari yang berada di Jalan Supeno, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.


"Benar, bahwa untuk kepentingan penyidikan dugaan suap di Kabupaten Muba, Sumsel, pada hari ini(Minggu, 21 Juni 2015) penyidik KPK melakukan penggeledahan di beberapa lokasi di Palembang. Dari lokasi tim menyita sejumlah dokumen," kata Priharsa melalui pesan singkat, Minggu 21 Juni 2015.


Yakni, dikediaman tersangka BK, tersangka SYF, tersangka F dan kediaman Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari yang terletak Jalan Supeno, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukti Kecil, Palembang.
Baca Juga :
Puluhan Anggota DPRD Musi Banyuasin Kecipratan Duit Suap


Baca Juga :
Sekwan DPRD Muba Akui Setor Rp100 Juta ke DPRD
Dari kediaman Pahri, penyidik KPK terlihat keluar membawa satu kantong keresek besar. Penggeledahan dikawal oleh satu regu Brimob Polda Sumsel berjumlah enam orang dengan mengenakan senjata lengkap.

Baca Juga :
Lengkapi Berkas Bupati Muba, KPK Periksa Tiga Saksi

Sebelumnya KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap berkaitan dengan pembahasan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan Musi Banyuasin 2015. Mereka adalah Kepala Dinas Pendapatam Pengelolaan keuangan da Aset Daerah (DPPKAD) Musiu Banyuasin, Syamsudin Fei dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Musi Banyuasin Faisyar. Dua orang lainnya adalah anggota DPRD dari PDI Perjuangan Bambang Karyanto dan Adam Munandar dari Partai Gerindra. 


Keempat tersangka dicokok KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat, 19 Juni, hingga Sabtu 20 Juni 2015. Dalam OTT itu KPK menyita barang bukti sebesar hampir Rp2,56 miliar. KPK menduga ini adalah pemberian pertama dalam kasus tersebut. Saat ini empat tersangka ditahan di Rumah Tahanan Pomdam Guntur Cabang KPK dan Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta.



Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Keempat tersangka dicokok KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat, 19 Juni, hingga Sabtu 20 Juni 2015. Dalam OTT itu KPK menyita barang bukti sebesar hampir Rp2,56 miliar. KPK menduga ini adalah pemberian pertama dalam kasus tersebut. Saat ini empat tersangka ditahan di Rumah Tahanan Pomdam Guntur Cabang KPK dan Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta.
Halaman Selanjutnya