Kapal Malaysia Dibajak, Kru WNI Kena Tembak
Jumat, 19 Juni 2015 - 11:48 WIB
Sumber :
- Dok. Dispen AL
VIVA.co.id
- Aksi pembajakan di kapal tanker Malaysia, MT Orkim Harmony, telah berakhir. Delapan perompak kabur dengan menggunakan engine rescue boat atau kapal penyelamat yang ada di kapal tanker itu.
Terkait dengan aksi pembajakan ini, TNI AL sudah dihubungi Angkatan Laut Malaysia agar bersiap-siap menghadapi para pembajak yang bisa saja masuk ke wilayah Indonesia. Berdasarkan informasi, kapal penyelamat yang digunakan pelaku sudah sudah dicat ulang.
Kepala Sub Dinas Penerangan Umum Dinas Penerangan Angkatan Laut Kolonel Suradi Agung Slamet kepada VIVA.co.id mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam aksi pembajakan ini. Namun satu kru yang merupakan WNI terluka akibat terkena tembakan perompak.
"Satu kru warga Indonesia tertembak di paha ketika terjadi perompakan," kata Agung Slamet, Jumat 19 Juni 2015.
Korban luka tembak di paha adalah kru kapal yang bertugas di bagian dapur. Saat ini kondisi korban cukup stabil, meski peluru yang bersarang di pahanya belum dikeluarkan.
"Korban itu tukang masak dan sesuai informasi yang kami terima kondisi stabil," katanya.
Seperti diketahui, di dalam kapal yang dibajak terdapat 22 kru yang berasal dari tiga negara, Malaysia, Indonesia, dan Myanmar.
Kapal tanker milik Magna Meridian Sdn Bhd yang dibajak tengah membawa 6.000 ton BBM RON 95 bernilai 21 juta ringgit Malaysia atau setara Rp75 miliar. Kapal dinyatakan hilang ketika tengah berlayar dari Malaka menuju Pelabuhan Kuantan.
Terakhir, titik kapal diketahui berada di 30 mil laut tepi pantai Tanjung Sedii, Johor pada Kamis pekan lalu sekitar pukul 20.50 waktu setempat. Agar tak dideteksi oleh otoritas berwenang, nama kapal dicat ulang dan diganti "KIM HARMON".
Baca Juga :
Malaysia Ingin Selesaikan Masalah dengan RI
"Satu kru warga Indonesia tertembak di paha ketika terjadi perompakan," kata Agung Slamet, Jumat 19 Juni 2015.
Korban luka tembak di paha adalah kru kapal yang bertugas di bagian dapur. Saat ini kondisi korban cukup stabil, meski peluru yang bersarang di pahanya belum dikeluarkan.
"Korban itu tukang masak dan sesuai informasi yang kami terima kondisi stabil," katanya.
Seperti diketahui, di dalam kapal yang dibajak terdapat 22 kru yang berasal dari tiga negara, Malaysia, Indonesia, dan Myanmar.
Kapal tanker milik Magna Meridian Sdn Bhd yang dibajak tengah membawa 6.000 ton BBM RON 95 bernilai 21 juta ringgit Malaysia atau setara Rp75 miliar. Kapal dinyatakan hilang ketika tengah berlayar dari Malaka menuju Pelabuhan Kuantan.
Terakhir, titik kapal diketahui berada di 30 mil laut tepi pantai Tanjung Sedii, Johor pada Kamis pekan lalu sekitar pukul 20.50 waktu setempat. Agar tak dideteksi oleh otoritas berwenang, nama kapal dicat ulang dan diganti "KIM HARMON".
Baca Juga :
RI-Malaysia Sepakat Tingkatkan Keamanan Perairan Kawasan
Memantau wilayah yang rawan penyanderaan.
VIVA.co.id
13 April 2016
Baca Juga :