Pasien Diduga Terjangkit MERS Diisolasi 3 Hari di Surabaya
Kamis, 18 Juni 2015 - 09:26 WIB
Sumber :
- REUTERS/National Institute for Allergy and Infectious Diseases
VIVA.co.id
– Seorang pasien diduga terjangkit Middle East Respiratory Symptom Coronavirus (MERS CoV) yang ditangani RSUD dr Soetomo Surabaya terus dikawal secara ekstra di ruang isolasi khusus. Sesuai posedur medis, pasien itu dalam tiga hari akan diteliti secara bertahap untuk mendeteksi virus apa yang menjangkitinya.
“Masuk hari Selasa siang. Jadi, mulai dilakukan swap (pengambilan lendir dari hidung dan tenggorokan) hari Rabu kemarin. Jika Rabu belum terdeteksi, kita lakukan lagi hari Kamis, dan puncaknya hari Jumat besok. Jadi tiga hari kita pantau ekstra,” kata Direktur RSUD dr Soetomo, dr Dodo Anondo, dihubungi
VIVA.co.id
pada Kamis, 18 Juni 2015.
Menurut Dodo, isolasi sesuai rujukan dari rumah sakit sebelumnya, yakni RS PHC Surabaya. Pasien bernama Di Jian Lie (37) adalah warga Tiongkok. Pria itu dievakuasi dari Pelabuhan Tanjung Perak. Lie merupakan seorang anak buah kapal (ABK) MV Scotian Express yang sekitar lima hari lalu bersandar untuk bongkar-muat jagung curah di Dermaga Berlian.
Ketika ada informasi seseorang terindikasi MERS CoV, petugas kesehatan pelabuhan langsung bertindak dan membawa Jian Lie ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Karena di RS PHC Surabaya tidak memiliki fasilitas khusus, Jian Lie segera dirujuk ke RSUD dr Soetomo.
“Masih kita isolasi terus. Karena bunyi rujukannya dari luar begitu. Dia pria dari Tiongkok yang kerjanya berlayar,” katanya.
Dodo juga mengimbau agar kabar pasien diduga terjangkit MERS CoV ini tidak dibesar-besarkan di masyarakat. Sebab RSUD dr Soetomo sebenarnya sudah biasa menangani anak buah kapal yang dicurigai terkena virus.
“Ini masih suspect jadi masih kita teliti. Jadi masyarakat jangan ditakut-takuti,” katanya.
RSUD dr Soetomo telah menangani pasien dengan ekstra. Tim dokter dan perawat khusus terus memantau perkembangannya. Dalam penanganan pasien diduga terjangkit MERS itu, menurut Dodo, pasien cukup diberi obat-obatan sportif.
“Tiada ada obat yang khusus. Cukup diberi obat sportif, kalau panas dikasih penurun panas. Yang terpenting, daya tahan tubuh ditingkatkan. Hampir mirip penanganan virus HIV/AIDS, untuk mempertahankan hidupnya diberi obat ketahanan tubuh,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, RSUD dr Soetomo Surabaya, tengah menangani satu pasien diduga terjangkit MERS CoV. Pasien itu adalah warga Tiongkok dengan nama Di Jian Lie (37 tahun). Dia dievakuasi dari Pelabuhan Tanjung Perak. Dia merupakan seorang awak kapal MV Scotian Express yang lima hari lalu bersandar untuk bongkar muat jagung curah di Dermaga Berlian.
Kini, kapal MV Scotian Express ditunda keberangkatannya karena kasus itu. Kapal yang memiliki 21 ABK orang itu kini lego jangkar di perairan Karang Jamuang.
Menurut Dodo, isolasi sesuai rujukan dari rumah sakit sebelumnya, yakni RS PHC Surabaya. Pasien bernama Di Jian Lie (37) adalah warga Tiongkok. Pria itu dievakuasi dari Pelabuhan Tanjung Perak. Lie merupakan seorang anak buah kapal (ABK) MV Scotian Express yang sekitar lima hari lalu bersandar untuk bongkar-muat jagung curah di Dermaga Berlian.
Ketika ada informasi seseorang terindikasi MERS CoV, petugas kesehatan pelabuhan langsung bertindak dan membawa Jian Lie ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Karena di RS PHC Surabaya tidak memiliki fasilitas khusus, Jian Lie segera dirujuk ke RSUD dr Soetomo.
“Masih kita isolasi terus. Karena bunyi rujukannya dari luar begitu. Dia pria dari Tiongkok yang kerjanya berlayar,” katanya.
Dodo juga mengimbau agar kabar pasien diduga terjangkit MERS CoV ini tidak dibesar-besarkan di masyarakat. Sebab RSUD dr Soetomo sebenarnya sudah biasa menangani anak buah kapal yang dicurigai terkena virus.
“Ini masih suspect jadi masih kita teliti. Jadi masyarakat jangan ditakut-takuti,” katanya.
RSUD dr Soetomo telah menangani pasien dengan ekstra. Tim dokter dan perawat khusus terus memantau perkembangannya. Dalam penanganan pasien diduga terjangkit MERS itu, menurut Dodo, pasien cukup diberi obat-obatan sportif.
“Tiada ada obat yang khusus. Cukup diberi obat sportif, kalau panas dikasih penurun panas. Yang terpenting, daya tahan tubuh ditingkatkan. Hampir mirip penanganan virus HIV/AIDS, untuk mempertahankan hidupnya diberi obat ketahanan tubuh,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, RSUD dr Soetomo Surabaya, tengah menangani satu pasien diduga terjangkit MERS CoV. Pasien itu adalah warga Tiongkok dengan nama Di Jian Lie (37 tahun). Dia dievakuasi dari Pelabuhan Tanjung Perak. Dia merupakan seorang awak kapal MV Scotian Express yang lima hari lalu bersandar untuk bongkar muat jagung curah di Dermaga Berlian.
Kini, kapal MV Scotian Express ditunda keberangkatannya karena kasus itu. Kapal yang memiliki 21 ABK orang itu kini lego jangkar di perairan Karang Jamuang.
Baca Juga :
Deretan Virus Mematikan yang Menggemparkan Dunia
Mers bukanlah wabah pertama yang menyebar dan meresahkan.
VIVA.co.id
22 November 2015
Baca Juga :