Gubernur Ganjar Wapadai Kelompok Kejahatan Berdalih Agama
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan, adanya klaim satu agama oleh golongan tertentu itu tidaklah sah di Indonesia. Sebab negeri ini terbentuk bukan dari satu golongan, melainkan bermacam golongan yang berbeda.
"Semuanya bagian dari lahirnya NKRI. Tokoh agama, politik, dan masyarakat yang melahirkan agama. Klaim satu agama saja menjadi tidak sah di negeri ini,” kata Ganjar dalam keynote speech Konferensi Nasional Kebebasan Beragama oleh Forum Komunikasi Lintas Agama (FKUB) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat petang, 12 Juni 2015.
Politikus PDI Perjuangan itu berujar, konferensi lintas agama sangat penting dalam menumbuhkan semangat NKRI yang otentik. Melalui peran tokoh agama dan masyarakat, Republik Indonesia akan terus terawat dengan kebudayaan yang beragam.
Melalui pertemuan lintas agama, maka ekstrimisme agama di Indonesia dapat tertekan. Sebab, sejumlah elemen bertemu dan duduk bersama serta bicara topik tertentu untuk menyamakan persepsi demi keutuhan NKRI.
"Kita ini sudah offside, jadi Anda itu perawatnya negara, " imbuh dia.
Mantan anggota DPR RI itu mengapresiasi Konferensi Nasional FKUB sangat dibutuhkan oleh semua kalangan. Karena hal itu merupakan kunci toleransi yang selama ini hanya sebatas wacana saja.
"Saya yakin konferensi ini adalah kebutuhan bersama. Republik ini selalu marah, karena sila kelima pancasila hanya dilihat saja," kata dia.
Terpisah, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, Mujahirin Tohir menyebut kondisi beragama para pemeluk agama, khususnya di Jawa Tengah masih belum sepenuhnya ideal. Sehingga diperlukan langkah taktis untuk menyatukan persepsi agar agama di pahami secara proporsional.
"Maka kita tidak boleh menjadi hakim bagi pemeluk agama lain. Budaya menerima dan menghargai harus tetap dipelihara,” kata dia.
Pihaknya berharap melalui forum semacam ini, berbagai ketegangan dan konflik antar agama jangan sampai muncul dipermukaan.
Meski begitu, Pemprov juga akan tetap mewaspadai kelompok orang menggunakan dalih agama untuk berbuat kejahatan, penebar rasa takut. "Kita perlu mewaspadai tapi tidak untuk mencurigai," katanya.