Makam Ronggowarsito, Lokasi Ziarah Favorit Para Presiden
- VIVA.co.id/ Dody Handoko
VIVA.co.id - RNg. Ronggowarsito adalah seorang tokoh pujangga dan peramal ulung yang sangat disegani oleh para raja-raja yang ada di tanah Jawa. Ronggowarsito lahir di Yosodipura, Surakarta, Jawa Tengah, dengan nama kecil Bagus Burhan.
Dalam penanggalan Jawa, Ronggowarsito terlahir pada tanggal 10 Dzulkaidah, tahun Be 1728, wuku Sungsang, atau dalam hitungan penanggalan Masehi berarti 15 Maret 1802, tepat pukul 12.00 siang.
Ronggowarsito dikenal memiliki spiritual dan olah kebatinan kejawen yang tinggi. Dia, akhirnya didaulat oleh Sultan Keraton Surakarta untuk menjadi peramal istana kerajaan yang merupakan kerajaan pecahan dari Keraton Yogyakarta, hasil dari Perjanjian Giyanti tahun 1755. Tugas dari Raden Ronggowarsito adalah meramalkan setiap apa saja yang bakalan terjadi pada pemerintahan Keraton Surakarta.
Makam RNg. Ronggowarsito terletak di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten. Sebuah desa yang tenang dan jauh dari hirup pikuk keramaian kota. Tempat ini berupa sebuah kompleks kuburan kuno. Di areal kompleks makam seluas kurang lebih 100 meter persegi.
Terletak sekitar 10 km sebelah tenggara pusat kota Klaten. Makamnya terbuat dari batu pualam putih bertuliskan huruf jawa. Terdapat empat pilar di sekeliling makam lengkap dengan kelambu putih. Di depan makam ada tempat bagi para peziarah untuk menaruh bunga dan berdoa.
Pada hari-hari tertentu banyak peziarah mendatangi makam tersebut. Mereka tak hanya berasal dari Klaten, tetapi juga dari luar Klaten. Makam Ronggowarsito tak pernah sepi dari pengunjung. Ada yang datang, karena ingin melihat kenangan tentang kebesaran seniman Ronggowarsito.
"Banyak pula yang datang dengan maksud khusus. Mereka sengaja datang dan berdoa di depan makam untuk suatu permohonan," ujar Dayat juru kunci makam Ronggowarsito.
Dia menceritakan, banyak para pemimpin negeri yang mengunjungi makam pujangga besar kenamaan ini. Apalagi, saat akan digelarnya perhelatan akbar pemilihan presiden. Konon dipercaya, dengan berziarah ke makam ini akan memuluskan jalan menuju kursi nomor satu negeri ini.
Awalnya, Bung Karno yang sering mengunjungi dan berziarah, serta laku perihatin di makam Ronggowarsito, akhirnya berhasil memimpin negeri ini sebagai Presiden pertama. Ritual seperti itu pulalah yang juga ditiru oleh banyak orang yang ingin berhasil menjadi seorang pemimpin, baik dari tingkat pemimpin desa sampai pada tingkat pemimpin sekelas Presiden.
Dayat menegaskan, banyak orang penting negeri ini yang mengunjungi makam Ronggowarsito. Hampir semuanya yang mengunjungi dan berziarah di makam ini, tak lama kemudian terkabul keinginannya untuk menjadi seorang pemimpin.
"Dahulu almarhum Gus Dur pernah ziarah ke makam Raden Ronggowarsito sekitar tahun 1998, setelah Pak Harto berakhir menjadi Presiden. Gus Dur ke sini cuma sebentar," ujar Dayat.
Terbukti, setelah kedatangan Gus Dur, alias Abdurrahman Wahid di tempat ini, setahun kemudian, di tahun 1999, dia mampu bertahta menjadi Presiden ke-4 negeri ini, menggantikan Presiden sementara kala itu, BJ Habibie.
Diutarakan Dayat, Gus Dur ketika telah menjabat sebagai Presiden juga pernah berziarah. Saat itu, di tengah isu reshuffle karena kondisi ekonomi yang tidak
memperlihatkan tanda-tanda perbaikan dan isu sidang istimewa MPR yang
belakangan ini bertiup kuat. Gus Dur yang salat Jumat dahulu di Masjid Raya Klaten, lalu berziarah ke makam pujangga Ronggowarsito.
"Ini untuk menjadi tanda peringatan kita bersama," kata Gus Dur, usai berziarah kala itu. Gus Dur mengatakan pula, ia ingin menghidupkan kembali aktivitas ziarah ke makam tokoh-tokoh terkemuka.
Tak lama, giliran Megawati Soekarnoputri datang berziarah di makam Ronggowarsito ini mengikuti jejak orang tuanya, Soekarno. Kala itu, Megawati masih menjadi Wakil Presiden dari Presiden Abdurrahman Wahid.
Dayat menjelaskan, saat itu, Megawati datang malam hari sekitar pukul 02.00 pagi. Dia melihat, Ibu Megawati memakai kerudung dan menaburkan bunga di pusara makam Raden Ronggowarsito bersama dua orang perempuan lainnya.
Yang terjadi kemudian, keinginan Megawati terkabul juga untuk naik tahta menjadi Presiden. Pada 23 Juli 2001, akhirnya Megawati resmi menjadi Presiden ke-5, sekaligus Presiden perempuan pertama di negeri ini menggantikan Presiden sebelumnya, Abdurrahman Wahid.
Dayat pernah juga menerima kedatangan Khofifah Indar Parawansa, tokoh perempuan yang cukup dekat dengan keluarga Gus Dur, untuk berziarah di makam Ronggowarsito. "Saat itu, pas ramainya beliau akan dicalonkan untuk menjadi menteri," katanya.
Tak lama kemudian, setelah kedatangannya di makam ini, akhirnya Khofifah pun dilantik untuk menduduki posisi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada kabinet menteri masa pemerintahan Gus Dur dan Megawati.
Dayat mengkisahkan bahwa Gubernur Jateng Bibit Waluyo juga pernah ke makam tersebut, sebelum pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Akhirnya, Bibit terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah.
"Besok kalau pemilihan presiden sudah dekat, pasti banyak orang penting yang akan datang berziarah ke makam Raden Ronggowarsito ini lagi," tuturnya.
Tak ketinggalan, musisi legendari Iwan Fals yang tengah melakukan perjalanan spiritual di beberapa kota di Indonesia, berziarah ke makam pujangga Ronggowarsito. Sebelum berziarah, musisi bernama asli Virgiawan Listianto itu menggelar sarasehan dan zikir tahlil bersama sejumlah tokoh masyarakat, serta warga setempat. (asp)