Kisah Cinta Ken Arok dari Aurat Ken Dedes yang Tersingkap
VIVA.co.id - Ken Dedes adalah putri dari Mpu Purwa, seorang pendeta Buddha dari desa Panawijen.
Pada suatu hari, Tunggul Ametung, Akuwu Tumapel singgah di rumahnya. Tunggul Ametung jatuh hati padanya dan segera mempersunting gadis itu. Demikian menurut Serat Pararaton Jilid 2 terjemahan R.M. Mangkudimedja. 1979.
Karena saat itu ayahnya sedang berada di hutan, Ken Dedes meminta Tunggul Ametung supaya sabar menunggu. Namun Tunggul Ametung tidak kuasa menahan diri. Ken Dedes pun dibawanya pulang dengan paksa ke Tumapel untuk dinikahi.
Ketika Mpu Purwa pulang ke rumah, ia marah mendapati putrinya telah diculik. Ia pun mengutuk barangsiapa yang telah menculik putrinya, maka ia akan mati akibat kecantikan Ken Dedes.
Tokoh Ken Dedes hanya terdapat dalam naskah Pararaton yang ditulis ratusan tahun sesudah zaman Tumapel dan Majapahit, sehingga kebenarannya diragukan. Namanya sama sekali tidak terdapat dalam Nagarakretagama atau prasasti apa pun. Mungkin pengarang Pararaton ingin menciptakan sosok leluhur Majapahit yang istimewa, yaitu seorang wanita yang bersinar auranya.
Ken Dedes sendiri merupakan leluhur raja-raja Majapahit versi Pararaton. Maka, ia pun dikisahkan sejak awal sudah memiliki tanda-tanda sebagai wanita nareswari. Selain itu dikatakan pula kalau ia sebagai seorang penganut Buddha yang telah menguasai ilmu karma amamadang, atau cara untuk lepas dari samsara.
Tunggul Ametung memiliki pengawal kepercayaan bernama Ken Arok. Pada suatu hari Tunggul Ametung dan Ken Dedes pergi bertamasya ke Hutan Baboji. Ketika turun dari kereta, kain Ken Dedes tersingkap sehingga auratnya yang bersinar terlihat oleh Ken Arok.
….. kengkis wetisira, kengkab tekeng rahasyanica, nener katon murub denira Ken Angrok …. (Sebuah kutipan dari Pararaton yang artinya: …. tersingkap betisnya, yang terbuka sampai rahasyanya, lalu kelihatan bernyala oleh Ken Angrok ….)
Angin penyingkap kain istri Sang Akuwu, hingga menyingkap terlihat betis dan paha, bahkan sampai jauh ke ujung yang disebut dalam kitab Pararaton sebagai "rahasianya" Ken Dedes.
Nyala "rahasianya" Ken Dedes itu yang bikin Ken Arok mabuk kepayang. Pemuda ini tahu apa arti "rahasianya" wanita, namun nyala "rahasianya" Ken Dedes membuatnya panas dingin.
Selanjutnya... Ken Arok Jatuh Cinta...
***
Ken Arok Jatuh Cinta
Kasmaran sira Ken Angrok tan wruh ring tingkahira …. , jatuh cintalah Ken Angrok, tak tahu apa yang akan diperbuatnya.
Ken Arok menanyakannya pada pendeta Loh Gawe, asal India yang juga Bapak angkatnya.
"Bapak Dang Hyang, ada seorang perempuan bernyala rahasianya,tanda perempuan yang bagaimanakah? Tanda buruk atau baik?"
Dang Hyang menjawabnya, "Jika ada perempuan yang demikian, buyung, perempuan itu namanya nariswari. Ia adalah perempuan yang paling utama. Meskipun orang berdosa, jika memperistri perempuan itu, ia akan menjadi maharaja".
Ken arok tertegun dan kemudian berkata, "Bapa Dang Hyang, perempuan yang bernyala rahasianya itu adalah istri sang Akuwu di Tumapel". Jika demikian Akuwu akan saya bunuh dan saya ambil istrinya. Tentu ia akan mati, itu kalau Bapak Dang Hyang mengijinkan.
Loh Gawe menjawab, "Ya, tentu matilah, Tunggul Ametung olehmu. Hanya saja saya tak pantas memberi ijin itu kepadamu, itu bukan tindakan seorang pendeta. Batasnya adalah kehendakmu sendiri".
Maka, dengan menggunakan keris buatan Mpu Gandring, Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung sewaktu tidur.
Yang dijadikan kambing hitam adalah rekan kerjanya, sesama pengawal bernama Kebo ijo. Ken Arok kemudian menikahi Ken Dedes, bahkan menjadi akuwu baru di Tumapel. Ken Dedes sendiri saat itu sedang dalam keadaan mengandung anak Tunggul Ametung.
Dimas Cokro Pamungkas, budayawan asal Jombang menyebut ada sebuah teori konspirasi tentang peristiwa itu. Ken Dedes merupakan saksi mata pembunuhan Tunggul Ametung. Tapi dia mau dinikahi oleh pembunuh suaminya itu. Kemungkinan antara Ken Dedes dan Ken Arok sebenarnya telah jatuh cinta. Bahkan mungkin mereka telah berselingkuh. Maka ia mendukung rencana pembunuhan Tunggul Ametung.
"Mungkin Ken Dedes bersekongkol dengan Ken Arok untuk melenyapkan Tunggul Ametung. Teori ini berangkat dari cerita bahwa perkawinan Ken Dedes dengan Tunggul Ametung karena terpaksa. Dengan kata lain Ken Dedes tidak mencintai Sang Akuwu Tunggul Ametung yang sudah tua," katanya.
Dari perkawinan Ken Dedes dengan Ken Arok, lahir beberapa orang anak yaitu, Mahisa Wonga Teleng, Panji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rimbu. Sedangkan dari perkawinan pertama dengan Tunggul Ametung, Ken Dedes dikaruniai seorang putra bernama Anusapati.
(mus)