Kemenkes: Belum Ditemukan MERS di RI Tapi Tetap Waspada

Virus MERS
Sumber :
  • CNN
VIVA.co.id
- Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa belum ditemukan kasus terjangkit wabah Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV). Tetapi warga negara Indonesia tetap harus waspada dan hati-hati.


Kementerian Kesehatan memperingatkan bahwa sebentar lagi memasuki musim haji yang berarti banyak warga Indonesia yang akan pergi ke Arab Saudi. Itu sedikit atau banyak meningkatkan potensi penyebaran virus MERS karena virus itu memang berasal dari kawasan Timur Tengah.


Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr M Subuh, mengatakan masyarakat tidak perlu takut tetapi tetap harus berhati-hati. Pemerintah juga perlu menyosialisasikan bahaya virus itu sehingga masyarakat dapat secara mandiri mengantisipasinya.
Indonesia Waspada Ancaman Bioterorisme


Rumah Sakit Dr Soetomo Peringatkan Ancaman Bioterorisme
"Sebentar lagi kita memasuki musim haji, jadi kita harus bisa menjaga masyarakat Indonesia. Tetapi kalau peran masyarakat tumbuh dengan baik dan bisa menjaga diri, maka bisa kita katakan bahwa virus MERS tidak akan masuk ke Indonesia," kata Subuh kepada VIVA.co.id pada Selasa, 9 Juni 2015.

Jamaah Haji Diimbau Hindari Rumah Sakit Saudi, Waspada MERS

Pengamanan ketat terhadap sejumlah bandara internasional telah dilakukan berbagai negara. Pemerintah Malaysia telah menyarankan warganya untuk menghindari berkunjung ke Korea Selatan, sementara Singapura membatalkan atau menunda kunjungan sekolah ke sana.


Di Tiongkok, bandara mulai memberlakukan pengawasan dan otoritas meminta setiap maskapai melaporkan penumpang yang menderita demam. Vietnam dan Kamboja memerintahkan pengetatan pengawasan kedatangan penumpang dari Korea Selatan.


Hong Kong juga telah meningkatkan level pengawasan dari waspada ke tingkat serius dari tiga tingkatan sistem mereka. Level ketiga adalah darurat.


Tingkat serius bermakna pengetatan pengendalian di setiap titik masuk menuju ke Hong Kong, koordinasi yang lebih luas antara otoritas berwenang dan dilakukan pemeriksaan terhadap calon pasien yang diduga mengidap MERS.


Dianty Winda/Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya