Jelang Puasa, Bunga Makam Naik Pamor
Senin, 8 Juni 2015 - 10:05 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA.co.id
- Tradisi ziarah kubur menjelang masuknya bulan puasa, memberikan dampak pada meningkatnya harga jual bunga makam. Di tingkatan pedagang, tak jarang satu jenis bunga kadang bisa dihargai hingga sepuluh kali lipat.
Tini, salah seorang pedagang bunga di Yogyakarta, mengakui kenaikan temporal ini akan mencapai puncaknya di akhir bulan ruwah atau bulan menjelang masuknya puasa Ramadhan 2015.
Ia mencontohkan harga bunga Kenanga. Di hari biasa bunga ini paling dihargai Rp10 ribu per kilogramnya, namun menjelang berakhirnya masa Ruwah, malah menembus harga hingga Rp250 ribu.
Baca Juga :
Belanja di Pasar Ini Pakai Mata Uang Bambu
Baca Juga :
Tradisi Unik di Peringatan Maulid Nabi
Namun demikian, kenaikan ini umumnya akan berangsur turun ketika sudah memasuki bulan puasa dan kemudian melonjak lagi pada hari raya lebaran.
Tini mengaku meski bunga untuk tabur di makam harganya melonjak tajam bukan berarti pedagang bunga mendapatkan rejeki melimpah karena pegadang juga membeli bunga dengan harga yang sudah mahal.
"Memang keuntungan meningkat seiiring dengan meningkatknya permintaan bunga untuk tabur di makam,"tuturnya.
Pedagang bunga lainnya, Kanyel, mengaku peningkatan penjualan memang terjadi selama masa ruwah. Jika biasanya ia menjual bunga hanya dalam hitungan belasan kilo, namun di masa ruwah ia bahkan mampu menjual hingga di atas 100 kilogram baik untuk bunga melati, kenanga dan telasih.
"Untuk kulakan bunganya biasanya dibeli di pasar Beringharjo atau ada warga yang memetik bunga dan menjual kepada pedagang bunga seperti bunga kenanga karena pohonnya juga masih banyak di Yogyakarta ini," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tini mengaku meski bunga untuk tabur di makam harganya melonjak tajam bukan berarti pedagang bunga mendapatkan rejeki melimpah karena pegadang juga membeli bunga dengan harga yang sudah mahal.