Isu Ijazah Palsu, Industri Bisa Tak Percaya Lulusan RI
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum segera menyelesaikan persoalan ijazah palsu atau praktik jual-beli ijazah perguruan tinggi.
Menurut Kadin, kasus itu tak hanya mencoreng dunia pendidikan Indonesia, namun juga berdampak luas. Kalangan pengusaha dan industri nasional maupun internasional bisa tak percaya lagi dengan lulusan perguruan tinggi Indonesia karena curiga ijazah mereka tak sah atau didapat dari prosedur tak lazim.
"Saya kira memang harus ada upaya penertiban. Kalau tidak, ini akan mencederai semua, baik dari persepsi daripada ijazah yang dimiliki dari perguruan tinggi di Indonesia. Dengan kondisi terakhir ini, jelas ini sangat memprihatinkan," kata Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto di Jakarta, Kamis, 4 Juni 2015.
Bambang mengatakan, agar kasus itu tidak terulang kembali, pemerintah maupun lembaga terkait harus melakukan pencegahan dan penindakan. Dibutuhkan pula peran masyarakat untuk mengubah sudut pandang terhadap penggunaan ijazah.
"Paradigma (masyarakat) harus diubah juga, karena bukan hanya ijazah yang dicari, melainkan ilmu dan wawasan mengenai suatu bidang," katanya menjelaskan.
Ia mengaku prihatin jika ada ada masyarakat yang masih bergantung pada ijazah, terutama dalam mencari pekerjaan.
"Saya sedih, banyak (masyarakat) yang dikejar itu hanya ijazah daripada kemampuan darinya. Tapi, saya pikir ada hikmahnya karena kejadian ini bisa meningkatkan pengawasan dan kualitas dan kredibilitas dari lulusan universitas kita."
(mus)
Alasan Pengusaha RI Belum Tertarik Sponsori Rio Haryanto
Tidak masalah, jika Rio dapat sponsor dari perusahaan internasional.
