UI dan IPB Dinilai Relatif Independen Uji Beras Plastik
- ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
VIVA.co.id - Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori, menyambut baik Langkah yang dilakukan Polri untuk menguji kembali sampel beras plastik ke Laboratorium Universitas Indonesia dan Laboraturium Institut Pertanian Bogor.
Seperti diketahui sebelumnya, sampel beras telah diuji oleh Sucofindo. Hasilnya, beras positif mengandung bahan pembuat pipa, kabel, dan lantai.
Namun, berbeda dengan hasil uji oleh Puslabfor Polri dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Polri dan BPOM tidak menemukan kandungan berbahaya dalam sampel beras.
Sebab itu, Khudori mendukung langkah yang akan dilakukan Polri untuk menguji kembali sampel beras tersebut ke laboratorium UI dan IPB.
"Langkah yang dilakukan Polri untuk menguji kembali sampel itu ke UI dan IPB saya kira langkah yang tepat, karena dua institusi itu kita katakan relatif independen. Jadi kita harus tunggu itu. Itu yang bisa lebih dipercaya," ujar Khudori kepada VIVA.co.id.
Lebih lanjut, Khudori juga mengakui jika langkah yang diambil Polri untuk menguji ulang sampel beras yang diduga mengandung plastik itu, setidaknya akan membuat masyarakat tidak lagi bingung.
Tak dapat dipungkiri, hasil berbeda antara Sucofindo, Polri dan BPOM beberapa waktu lalu semakin membuat masyarakat resah.
Meski menyambut baik rencana pengujian ulang tersebut, apa pun hasilnya nanti, Khudori meminta pemerintah harus segera bergerak agar kejadian seperti ini tidak lagi berulang.
"Kecolongan atau tidak, sebetulnya yang begini-begini tidak hanya terjadi di beras, tidak hanya terjadi di pangan, tapi hampir di semua komoditas penting hampir selalu terjadi ini. Yang paling penting sebetulnya pemerintah harus segera bergerak, karena di Indonesia tidak ada komoditas penting selain beras, ketika keresahan dibiarkan, itu sangat buruk," tuturnya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen (Pol) Anton Charliyan, Kamis 28 Mei 2015, mengatakan Polri akan membawa hasil uji kelayakan beras plastik dari Puslabfor Polri, BPOM dan Sucofindo ke Laboratorium UI dan Laboraturium IPB.
"Kami uji ke UI dan IPB supaya netral," ujar Anton.
Dijelaskan Anton, uji beras plastik kembali dilakukan karena hasil uji coba dari Puslabor Polri dan Sucofindo berbeda. "Mungkin ada kesalahan teknis saat berada di dalam gudang penyimpanan beras," kata Anton.
Anton sendiri enggan menyalahkan Sucofindo dan orang yang telah menyebarkan isu adanya beras plastik tersebut. Bahkan kepada Dewi Septiani, yang pertama kali melaporkan adanya beras plastik.
"Bu Dewi tak bisa disalahkan, mungkin karena berbeda lapangan saja," ujar Anton.
Dianty Windayanti/Jakarta