Awas, Makanan Berbahaya di Sekitar Anda

sorot Uji sampel beras beras plastik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA.co.id - Pagi itu, Dewi Septiani kaget bukan kepalang. Ada yang aneh dari beras yang dimasaknya. Lebih satu jam, beras yang diolahnya tak jua menjadi bubur. Bulirannya justru semakin membesar dan tak menyatu dengan air.

Waktu memasak pun dia perpanjang jadi dua jam. Air juga ditambahkan. Tetap saja tidak matang.

Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal

"Baunya aneh, dan terasa getir," kata Dewi saat ditemui VIVA.co.id di kediamannya, Perumahan Mutiara Gading Timur, Bekasi, pekan lalu.

Keanehan juga dia temui pada beras yang dimasaknya menjadi nasi uduk. Nasi matang, tapi lembek. Sebagian masih neretes dan berbentuk buliran beras yang membesar. Saat dicoba, rasanya juga getir di mulut.

Tak hanya itu, sang adik, Putri Novaliani, sempat mual dan mulas setelah mengonsumsi nasi dari beras yang sama. Rasanya sama, getir meski sudah matang.

Dewi curiga, beras yang dimasaknya adalah beras sintetis dari China. Seperti yang pernah dia tonton di YouTube. Dalam tayangan itu, kata Dewi, beras berbahan plastik sudah menyebar di Asia Tenggara.

Dugaannya semakin kuat. Dewi kemudian berinisiatif mengirimkan email ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dia melaporkan peristiwa yang dialaminya itu.

Lantas, apa hasil uji laboratorium BPOM? Benarkah beras yang dimasak Dewi adalah beras plastik? Selengkapnya, klik Sorot pekan ini bertajuk