Ketua Komisi I: Panasonic Award Harus Dihentikan
VIVA.co.id - Ketua Komisi I DPR (salah satunya membidangi penyiaran), Mahfudz Siddiq, meminta perhelatan Panasonic Gobel Award dihentikan. Mahfudz punya alasan kenapa ajang yang sudah berlangsung lama ini harus dihentikan untuk dikaji ulang.
"Perhelatan ini punya gengsi, karena sudah berlangsung selama belasan tahun dan ada nama besar Gobel di balik Panasonic. Namun, mengejutkan sekali menyaksikan nominasi program-program acara yang dihasilkan dan pemenang yang diumumkan dalam Panasonic Award," jelas Mahfudz dalam siaran persnya, Minggu 31 Mei 2015.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan nominator pada award tersebut justru banyak yang telah diberi sanksi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sebab, isi tayangannya melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
"Coba bayangkan, ada program YKS yang sudah diberhentikan KPI, tapi masuk nominasi. Ada program sinetron 7 Manusia Harimau yang ditegur keras KPI, malah jadi pemenang. Lebih konyol lagi, program Pesbuker yang pernah diberhentikan sementara oleh KPI, juga menjadi pemenangan," jelas Mahfuz.
Menurut dia, wajar kalau ada reaksi negatif dari publik. Apalagi, penghargaan ini mengacu survei yang dilakukan oleh AC Nielsen.
Bagi Mahfudz, kalau tetap diteruskan, maka Panasonic Award bisa dituduh banyak pihak lebih sebagai agen industri dan pembenaran terhadap selera rendah sebagian masyarakat Indonesia.
Apalagi, penilaiannya tidak melibatkan KPI sebagai lembaga yang oleh UU Penyiaran diberikan otoritas penilaian dan pengawasan isi siaran.
"Jadi menurut saya, jika Panasonic Award tidak bisa dan tidak mau melakukan perbaikan dalam sistem penilaian dan memperhatikan sungguh-sungguh UU Penyiaran, maka sebaiknya Panasonic Award dihentikan saja," Mahfuz menegaskan. (ase)