Panglima Masih Tengarai Ego Sektoral Angkatan TNI
Jumat, 29 Mei 2015 - 18:25 WIB
Sumber :
- Pusat Penerangan TNI
VIVA.co.id
- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko, masih menengarai sikap ego sektoral antarangkatan, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Masing-masing masih berupaya mengunggulkan diri dan bukan melaksanakan tugas dengan kebersamaan dan kesatuan.
Panglima tak merinci ego sektoral itu, tetapi dia menekankan bahwa soliditas TNI jangan sampai hanya berada di angan-angan, atau visi. Soliditas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai sebuah kesatuan harus dalam bentuk tindakan nyata.
Baca Juga :
Begini Cara TNI Ungkap Testimoni Freddy Budiman
Panglima tak merinci ego sektoral itu, tetapi dia menekankan bahwa soliditas TNI jangan sampai hanya berada di angan-angan, atau visi. Soliditas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai sebuah kesatuan harus dalam bentuk tindakan nyata.
"Bagaimana kita membangun operasi yang ter-
interoperability
(kesatuan padu sebuah sistem), kalau kita tidak bisa membangun soliditas. Soliditas bisa dibangun, apabila kita sama-sama memiliki emosi dan semangat yang sama,” kata Panglima dalam pengarahan kepada 1.380 prajurit TNI dari tiga matra di Markas Komando Daerah Militer V/Brawijaya di Surabaya, Jumat 29 Mei 2015.
Ego sektoral masing-masing angkatan, kata Panglima, tak bakal menjadikan TNI semakin kuat, melainkan justru sebaliknya. Ego sektoral hanya akan menciptakan suasana persaingan, padahal TNI harus menjalankan tugas secara bersama dan padu.
“Tidak perlu lagi kita tunjukkan ego per angkatan, tetapi yang kita bangun adalah bagaimana sebuah
interoperability
harus ditunjukkan di dalam melaksanakan sebuah operasi, karena kita diciptakan sebagai prajurit untuk bertempur,” kata Panglima, sebagaimana dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima
VIVA.co.id.
Panglima menekankan juga tentang pentingnya disiplini prajurit. Dia mengakui masih ada prajurit yang desersi atau bermain-main dengan narkoba. Dua hal itu tidak bisa ditoleransi sehingga prajurit mana pun yang melanggar diproses hukum dan dikeluarkan kesatuan.
“Disiplin prajurit tidak boleh turun sedikit pun, karena kita diberi tanggung jawab memegang senjata, sehingga harus bertanggung jawab penuh terhadap tugas dan tanggung jawab,” Panglima menegaskan. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Bagaimana kita membangun operasi yang ter-