Jakarta Fair Optimis Bantu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
VIVA.co.id - Pada kuartal I 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat melambat, yakni hanya tumbuh 4,71 persen. Nilai tersebut, jauh dari target yang ditetapkan yakni 5,7 persen dalam APBNP-2015.
Menurunnya pertumbuhan ekonomi ini sangat dirasakan para pelaku usaha dari semua skala. Namun, efek dari perlambatan pertumbuhan ekonomi itu tidak begitu berdampak pada ajang pameran terbesar se-Asia Tenggara, yakni Jakarta Fair Kemayoran (JFK).
Hal ini dapat terlihat dari jumlah peserta yang ikut pada gelaran Jakarta Fair 2015 kali ini meningkat, yakni dari 2.650 perusahaan di tahun sebelumnya, menjadi 2.700 pada tahun ini. Total stand yang ada juga bertambah dari tahun sebelumnya, yakni dari 1.300 stand pada tahun lalu menjadi 1.500 stand.
Managing Director PT Jakarta International Expo (JIExpo) Prajna Murdaya mengatakan, tema JFK 2015 "Semangat JFK, Semangat Indonesia" dan sub tema "Semangat JFK Mengajak Bersama Membangun dan Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Bangsa" dirasa sangat tepat untuk meningkatkan rasa optimisme seluruh stakeholder dalam memperbaiki perekonomian bangsa.
"Jakarta Fair 2015 ini jadi sangat penting sekali untuk saat ini. Kita tahu perekonomian kita saat ini sedang agak turun. Tetapi, dengan inovasi seperti pameran ini bisa lebih mengaktifkan lagi dunia perdagangan, agar lebih mengencangkan roda perekonomian," tutur Prajna Murdaya saat konfrensi pers JFK 2015 di Gedung JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin 25 Mei 2015.
Untuk target transaksi, pihak JIExpo masih menetapkan target yang sama seperti tahun lalu, yakni Rp5 triliun selama 38 hari pameran dengan jumlah pengunjung sebanyak lima juta orang. Namun, mengingat perekonomian nasional yang sedang menurun, meskipun targetnya sama dibutuhkan upaya yang lebih besar. Kendati demikian Prajna tetap optimistis target tersebut dapat terealisasikan. Mengingat tahun lalu, JFK mampu mencapai target transaksi.
"Target sama itu, karena seluruh industri seperti ritel dan fashion mengalami penurunan. Industri otomotif sebagai penyumbang terbesar dari event ini juga sedang drop. Jadi, meskipun jumlah targetnya sama perjuanganya lebih besar. Tetapi, kami optimis bisa capai target itu," ucapnya.
Menyediakan lapangan kerja
Dalam hal ini , sudah menjadi rahasia umum bahwa Jakarta Fair Kemayoran selalu menyerap banyak tenaga kerja. Tercatat, hanya untuk pameran selama satu bulan lebih tenaga kerja yang diserap bisa mencapai 50 ribu orang lebih. Tenaga kerja tersebut mulai dari Sales Promotion event, petugas kebersihan, petugas keamanan, petugas parkir, pekerja temporer dan masih banyak pekerja dari divisi terkait.
"Bisa dilihat juga dari pembangunan stand sebelum JFK 2015 ini dubuka. Banyak sekali pekerja yang terlibat untuk membangun stand. Jadi, secara otomatis seluruh rangkaian pameran ini memberi dampak yang cukup besar untuk memajukan perekonomian. Dengan begitu, kami juga membantu pemerintah untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia," ucap Marketing Director PT JIExpo, Ralph Scheunemann di tempat dan waktu yang sama.
Ralph juga yakin, melalui pameran ini para perusahaan yang sedang mengalami dampak perlambatan ekonomi juga bisa menyembuhkan pertumbuhan revenue perusahannya. Sebab, lewat ajang JFK 2015, para perusahaan bukan hanya dapat memerkan produk-produk terbarunya, tetapi juga menjual produk lama dengan promo-promo menarik. (Webtorial)