Lubang Tambang di Samarinda Tewaskan 9 Anak
- VIVA.co.id/www.change.org
VIVA.co.id - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur mencatat sepanjang tahun 2011 hingga 2015, sebanyak sembilan orang anak sudah dilaporkan tewas terjatuh di dalam lubang bekas galian tambang.
Terbaru, pada Senin 25 Mei 2015, seorang bocah berusia 13 tahun yang diketahui berkebutuhan khusus ditemukan tewas mengapung dalam sebuah lubang tambang yang diduga milik PT Cahaya Energi Mandiri.
"Setelah dua hari dicari orangtuanya, ia ditemukan tewas mengapung di lubang tambang," ujar aktivis Jatam Merah Johansyah dalam keterangan tertulisnya, Selasa 26 Mei 2015.
Di Samarinda, menurut Jatam, banyak sekali lubang bekas tambang batubara yang beracun dan dibiarkan menganga tanpa direhabilitasi. Catatan Jatam, setidaknya ada lima perusahaan yang kini dianggap patut bertanggungjawab atas kejadian ini.
Yakni, PT Hymco Coal, PT Panca Primia Mining, PT Energi Cahaya Industritama, PT Graha Benua Etam dan PT Cahaya Energi Mandiri. "Sejumlah perusahaan ini memiliki lubang tambang yang telah memakan nyawa," ujar Johansyah.
Terjerat Pidana
Merujuk pada KUHP, lanjut Johansyah, akibat sejumlah kejadian itu, maka dipastikan bila sejumlah pejabat setempat bisa terancam pidana.
"Unsur kealpaan, pengabaian dan mengakibatkan hilangnya nyawa manusia telah terpenuhi. Karena itu, sesuai KUHP pasal 359 dan Pasal 112 UUPPLH, walikota dan dinas terkait bisa dipidana," ujarnya.
Daftar anak yang tewas di lubang tambang:
Juni 2011
Miftahul Jannah
Junaidi
Ramadhani
Desember 2011
Eza (6)
Erma (6)
Desember 2012
Maulana Hendra (11)
April 2014
Nadia Zaskia Putri (10)
Desember 2014
Muhammad Raihan Saputra (10)
Mei 2015
Ardi (13)