Warga Buru Akik Sulaiman & Zamrud di Runtuhan Pasar Johar
Selasa, 12 Mei 2015 - 18:28 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
- Kebakaran di Pasar Induk Johar Semarang dipastikan telah padam memasuki hari ketiga, Selasa 12 Mei 2015. Namun pemandangan berbeda ditemukan, saat belasan warga asyik berburu akik di reruntuhan puing kebakaran area pasar.
Pantauan VIVA co.id, tepatnya di area lantai satu dan dua pasar Johar banyak dikerumuni warga, tak terkecuali ibu-ibu dana anak-anak. Mereka asyik menyisir debu dan puing sisa kebakaran untuk mencari sisa-sisa barang yang bisa dipakai. Batu akik salah satunya.
Pantauan VIVA co.id, tepatnya di area lantai satu dan dua pasar Johar banyak dikerumuni warga, tak terkecuali ibu-ibu dana anak-anak. Mereka asyik menyisir debu dan puing sisa kebakaran untuk mencari sisa-sisa barang yang bisa dipakai. Batu akik salah satunya.
Fenomena unik ini tentunya membuat sejumlah warga yang sengaja melihat lebih dekat situasi bekas kebakaran pasar terbesar di Kota Lumpia ini keheranan. Adapula yang turut bercampur dan menyisir setiap lokasi yang sebelumnya menjadi sentra penjualan batu akik ini.
Meski harus melawan panasnya suhu di bekas kebakaran dan debu yang terus beterbangan, namun warga tetap bertahan dalam memburu batu yang kini masih menjadi trend Indonesia itu. Satu per satu puing mereka pilah-pilah untuk mendapatkan batu akik buruan mereka.
Candra, 16, warga Kaligawe mengaku sangat antusias meski telah dua hari berada di bagian tengah lantai dua pasar Johar. Dia dan tiga tetangganya di kampung sengaja memburu batu akik yang sudah terbakar sejak Sabtu lalu.
"Ya, di sini biasanya jualan akik. Awalnya dengar dari tetangga. Saya lalu datang dan ikut mencari, " kata Chandra disela kesibukannya, Selasa 12 Mei 2015
Perjuangan Chandra pun tak sia-sia. Dia bahkan telah mendapatkan sedikitnya tujuh buah batu yang selamat dari kobaran api. Jenisnya pun bervariatif, mulai dari King Sulaiman, Zamrud, Batu Aswad dan Pancawarna.
"Tetangga lain banyak juga yang dapat. Paling bagus saya dapat King Sulaiman, lumayan lah nanti kalau dijual," ujar Chandra.
Lain halnya dengan Yanto, 24 tahun, warga Pekojan, Semarang Tengah. Dia sengaja mengajak dua adik lak-lakinya untuk bersama-sama mencari batu akik ini. Jika yang lain berburu batu, ia malah memungut beberapa aksesoris penunjang batu akik, seperti ring cincin dan kalung meski telah gosong.
"Ring-ring akik juga saya ambil. Nanti saya bersihkan di rumah dan pasti laku dijual," katanya.
Sebagai pecinta akik, dia paham betul batu-batu yang memang mempunyai nilai jual tinggi. Sambil menenteng sebuah ember, sejumlah perkakas batu akik sisa kebakaran memenuhi embernya dalam waktu satu jam.
Kebakaran pasar Johar Semarang terjadi pada Sabtu 9 Mei 2015, sekira pukul 20.45 WIB. Akibat kebakaran tersebut sebanyak 4.719 pedagang kehilangan kios tempat berdagangnya. Meski tak menyebabkan korban jiwa, akan tetapi kerugian ditaksir mencapai Rp376 miliar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Fenomena unik ini tentunya membuat sejumlah warga yang sengaja melihat lebih dekat situasi bekas kebakaran pasar terbesar di Kota Lumpia ini keheranan. Adapula yang turut bercampur dan menyisir setiap lokasi yang sebelumnya menjadi sentra penjualan batu akik ini.