Pedagang Pasar Johar Tolak Direlokasi
Minggu, 10 Mei 2015 - 19:09 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
- Pemerintah Kota Semarang telah menyediakan lokasi relokasi sementara para pedagang pasar Johar paska kebakaran yang melanda sejak Sabtu, 9 Mei 2015 malam. Namun, para pedagang bersikeras meminta lokasi relokasi tetap di area pasar Johar.
Adapun lokasi sementara bagi ribuan pedagang pasar Johar bertempat di Pasar Ikan Higienis, Jalan Pengapon tepatnya di sebelah Pasar Rejomulyo, Semarang. Namun sebagian pedagang yang sudah puluhan tahun menjajakan dagangannya di Johar mengeluhkan pemindahan itu.
Adapun lokasi sementara bagi ribuan pedagang pasar Johar bertempat di Pasar Ikan Higienis, Jalan Pengapon tepatnya di sebelah Pasar Rejomulyo, Semarang. Namun sebagian pedagang yang sudah puluhan tahun menjajakan dagangannya di Johar mengeluhkan pemindahan itu.
Ana, salah seorang pedagang busana muslim, justru mengusulkan agar para pedagang diperbolehkan tetap menjajakan pakaian di wilayah Johar. Alasannya, lokasi di Johar sudah sangat terkenal dan mudah dijangkau para pembeli.
"Iya kalau nanti mau direnovasi. Kami usul untuk bisa dagang di jalan sekitar bangunan. Di sini lebih ramai dan akrab pembeli, " ujarnya, Minggu 10 Mei 2015.
Akibat kebakaran dahsyat ini, Ana mengaku tiada barang tersisa di kios pakaian muslim miliknya. Maka dengan pemindahan sementara nanti, dirinya harus meniti karir berdagangnya dari awal. Terlebih tempat baru nanti tidak dianggap tidak bisa menjamin para pembeli akan datang.
"Jangan jauh-jauh. Di sekitar Pasar Johar kan bisa, seperti Jalan Agus Salim, Jalan Pemuda dan Kauman. Soalnya di sini pengunjung gampang. Kalau jauh kan susah," beber ibu satu anak itu.
Sahabudin, pedagang pakaian muslim lainnya mengaku, mengalami kerugian hingga Rp500 juta. Sebab, barang dagangan yang sudah dipersiapkan menghadapi bulan Ramadhan habis dilalap api sejak semalam.
Dirinya bahkan menjadi saksi betapa ganasnya api menghabiskan seluruh dagangan. Tapi dirinya tak bisa satupun sanggup menyelamatkan toko Ahabe miliknya.
"Untungnya stok bulan puasa yang kami pesan dari Jakarta belum datang. Sehingga kerugiannya nggak sampai miliaran, " ujarnya.
Dia dan sejumlah pedagang lain pun meminta kepada pemerintah bisa menyediakan lokasi berdagang sementara agar strategis dan mudah dijangkau pembeli.
"Saya sudah merintis 20 tahun di sini. Jadi tidak mudah menggaet pembeli untuk datang membeli dagangan kita. Itu salah satu alasannya, " ujar pria asal Palembang itu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ana, salah seorang pedagang busana muslim, justru mengusulkan agar para pedagang diperbolehkan tetap menjajakan pakaian di wilayah Johar. Alasannya, lokasi di Johar sudah sangat terkenal dan mudah dijangkau para pembeli.