Seribu Brimob Kembali ke Poso untuk Memburu Teroris
Kamis, 30 April 2015 - 17:22 WIB
Sumber :
- Abdy Mary
VIVA.co.id
– Sebanyak seribu personel Brigade Mobile (Brimob) Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah kembali ke Poso. Mereka adalah pasukan BKO (Bawah Kendali Operasi) yang disiagakan untuk memburu 18 kelompok teroris yang merupakan komplotan Sabar Subagyo alias Daeng Koro dan Farid alias Imam.
Kepala Kepolisian Resor Poso, Ajun Komisaris Besar Polisi Ronny Suseno, membenarkan adanya pasukan BKO yang kembali ditugaskan di Poso untuk memburu kelompok teroris, yang diperkirakan masih bersembunyi di kawasan hutan pegunungan di wilayah Poso Pesisir Bersaudara.
Baca Juga :
Polisi: Moril Kelompok Santoso Mulai Jatuh
Baca Juga :
Lagi, Anggota Kelompok Santoso Serahkan Diri
Kepala Kepolisian Resor Poso, Ajun Komisaris Besar Polisi Ronny Suseno, membenarkan adanya pasukan BKO yang kembali ditugaskan di Poso untuk memburu kelompok teroris, yang diperkirakan masih bersembunyi di kawasan hutan pegunungan di wilayah Poso Pesisir Bersaudara.
“Iya, memang benar pasukan BKO sudah ada di Poso. Kenapa tidak digeser dulu, karena masih ada TNI pasca latihan PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) di wilayah-wilayah yang menjadi sasaran kegiatan kami,” ujar Ronny kepada
VIVA.co.id
pada Kamis, 30 April 2015.
Polisi Poso melanjutkan operasi perburuan kelompok teroris dengan pola operasi kemandirian yang dibawahi Polda Sulawesi Tengah. Operasi itu sama dengan kegiatan sebelumnya, yakni Operasi Camar Maleo yang digelar pada akhir Januari hingga akhir Maret 2015, dan melibatkan pasukan Brimob. Operasi itu direncanakan pada 27 April sampai 26 Mei 2015, tetapi hingga kini belum tampak aktivitas para personel BKO itu.
Menurut Ronny, penempatan personel di pos-pos yang sudah ditentukan dan kegiatan operasi akan dimulai pada Jumat, 1 Mei 2015.
Dia menjelaskan, salah satu faktor yang menjadi pendukung terhadap kegiatan operasi Polri karena ada permintaan para pimpinan desa di wilayah Poso Pesisir Bersaudara. “Kami sudah menerima surat dari kades-kades, yang meminta pelaksanaan operasi Polisi segera dilaksanakan,” ujarnya.
Polisi telah menetapkan 18 orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan jaringan atau anak buah Santoso. Mereka juga termasuk dalam kelompok Sabar Subagyo alias Deang Koro alias Mas Karo dan Farid alias Imam yang tewas dalam baku tembak dengan Polisi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
Namun Polisi memperkirakan anak buah Santoso telah bertambah, lebih dari 18 orang sebagaian sudah ditetapkan sebagai buron. Soalnya pemimpin teroris Poso terus melakukan pengkaderan atau merekrut dan melatih anggota baru.
Identitas mereka belum diketahui tapi Polisi telah bersiap memburu lagi 18 orang itu. Kalau mereka berhasil ditangkap, diharapkan dapat mengungkap tersangka lain.
Mitha Meinansi/Poso
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Iya, memang benar pasukan BKO sudah ada di Poso. Kenapa tidak digeser dulu, karena masih ada TNI pasca latihan PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) di wilayah-wilayah yang menjadi sasaran kegiatan kami,” ujar Ronny kepada