SBY Sebut Jokowi Keliru Soal Utang IMF

Presiden Jokowi saat menerima kunjungan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

VIVA.co.id - Presiden keenam Soesilo Bambang Yudhoyono menyampaikan kritik terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo soal utang Indonesia di Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Menurut SBY, pernyataan Jokowi yang menyebutkan bahwa Indonesia harus melepaskan diri dari ketergantungan IMF adalah keliru. Indonesia, kata SBY, sudah lama melepaskan ketergantungannya dari IMF sejak sembilan tahun lalu.

Sejak itu juga, lanjut SBY, Indonesia sudah menjadi negara yang merdeka dan tidak berkegantungan dengan siapa pun dalam pembangunannya. "Sejak 2006, Indonesia tidak jadi pasien IMF. Tidak lagi didikte IMF. Kita merdeka & berdaulat untuk merancang pembangunan ekonomi kita," ujarnya.

Menurut SBY, saat itu keputusan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap IMF, diambil SBY atas dasar tiga alasan. Pertama, perbaikan ekonomi Indonesia yang sudah membaik.  "Ekonomi kita sudah tumbuh relatif tinggi, sektor riil mulai bergerak, fiskal kita aman, dan cadangan devisa kita cukup kuat," ujar SBY.


Kedua, keinginan untuk melepaskan diri dari dikte negara-negara donor. "Kita tidak lagi didikte & minta persetujuan kepada IMF & negara-negara donor (CGI) dalam pengelolaan ekonomi, termasuk penyusunan APBN."

Insiden Presiden Zimbabwe Lupa Teks Pidato di KAA

Dan ketiga, agar Indonesia tidak lagi dipermalukan karena menjadi pasien IMF. Karena Indonesia tidak lagi menjadi pasien IMF. Bebas dari trauma masa lalu.
Menanti Dampak KAA 2015 bagi Dunia


Kerjasama Parlemen RI-Vanuatu Masuki Babak Baru
SBY khawatir, jika pernyataan Jokowi tersebut tak dikoreksi, maka akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap dirinya. Padahal, baginya, kebenaran itu mutlak.

Menlu RI, Retno LP Marsudi.

RI Terima 200 Permintaan Bantuan Negara Lain

Jumlahnya terus bertambah hingga saat ini.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2015