Cara Kemenag dan TNI Menangkal Paham Radikalisme
Kamis, 9 April 2015 - 14:55 WIB
Sumber :
- Puspen TNI
VIVA.co.id
- Menteri Agama Lukman Hakim Syaefudin mengakui keterlibatkan pihaknya dalam program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) guna menangkal berkembangnya paham radikalisme di Indonesia.
Kementerian Agama merasa sangat terhormat karena dilibatkan dalam program ini dan sebagai penanggungjawab. Program ini dirasa dapat mempererat relasi masyarakat dengan TNI. TMMD merupakan program lintas sektoral/kementerian TNI yang ditujukan untuk mempercepat pembangunan wilayah-wilayah tertinggal.
Kementerian Agama merasa sangat terhormat karena dilibatkan dalam program ini dan sebagai penanggungjawab. Program ini dirasa dapat mempererat relasi masyarakat dengan TNI. TMMD merupakan program lintas sektoral/kementerian TNI yang ditujukan untuk mempercepat pembangunan wilayah-wilayah tertinggal.
Baca Juga :
Kapolri Pamer Berhasil Deradikalisasi 8.118 Napiter dan Bubarkan Kelompok Teroris JI pada 2024
"TNI sangat responsif, isu-isu yang diangkat sesuai realitas, sekarang kita sedang menghadapi adanya paham yang mulai merasuki masyarakat Indonesia yang bertetangan dengan paham umat Islam, seperti ISIS," kata Lukman saat jumpa pers di acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis 09 April 2015.
Diharapkan para prajurit TNI nantinya mampu mencerahkan masyarakat bahwa paham radikalisme bertentangan dengan nilai Pancasila.
"Itulah kenapa TNI mengajak Kemenag yang lebih mengangkat nilai-nilai religius, tidak hanya membangun desa dalam perspektif fisik, tapi juga ingin memberikan penyadaran kepada masyarakat kalau agama justru mensejahterahkan manusia bukan sebaliknya," ujarnya.
Wakil Kepala Staff Angkatan Darat, Letnan Jenderal (Letjen) TNI M Munir membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan selain prajurit reguler, pihaknya juga akan melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam melakukan sosialisasi bahaya ISIS.
"Babinsa mampu menangkap dan menganalisis jika ada kerawanan (ISIS)Â di derahnya, kemudian ditindaklanjuti," kata Munir.
TMMD tahun ini merupakan yang ke-94 dan akan dilaksanakan selama tiga minggu, yakni pada 7-27 Mei 2015 mendatang. Program ini dilakukan di 61 Kab/Kota di seluruh Indonesia dengan melibatkan sekitar 9.000 lebih prajurit TNI.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"TNI sangat responsif, isu-isu yang diangkat sesuai realitas, sekarang kita sedang menghadapi adanya paham yang mulai merasuki masyarakat Indonesia yang bertetangan dengan paham umat Islam, seperti ISIS," kata Lukman saat jumpa pers di acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis 09 April 2015.