Menteri Agama: Krisis Yaman Berpotensi Ganggu Ibadah Haji
Senin, 6 April 2015 - 14:24 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menyatakan krisis politik dan konflik di Yaman berpotensi memicu permasalahan ibadah haji 2015. Ia berharap agar konflik itu segera berakhir.
Sebagai negara penyumbang jemaah haji terbesar dunia, kata menteri, Indonesia mempunyai kepentingan lebih terkait pelaksanaan ibadah haji 2015. Jangan sampai konflik itu mengganggu regulasi pelaksanaan haji yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.
"Tentunya Indonesia dan umat Islam dunia, prihatin dan bersedih. Karena peperangan mengorbankan banyak hal dan sisi kemanusiaan kita semua," kata Lukman usai peresmian Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Senin, 6 April 2015.
Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi dan Yaman melalui bantuan diplomatik agar konflik kedua negara itu segera berakhir. Itu semata agar konflik ini tidak mengganggu pelaksanaan ibadah haji 2015.
"Indonesia juga berkepentingan agar konflik yang terjadi ini jangan sampai mengganggu ibadah haji, karena dua kota suci di Arab Saudi dan yang bertentangan, sama-sama dekat. Mudah-mudahan segera berakhir," ujar menteri.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Djamil, menyatakan keprihatinan Indonesia terkait konflik Yaman karena rasa kepemilikan terhadap Yaman dan Saudi bagi negara lain sangat tinggi. Meski begitu, konflik itu belum mengganggu regulasi ibadah haji asal Indonesia tahun ini.
"Lokasi kota suci ada di Saudi. Karena orang Islam memiliki Tanah Suci juga tinggi. Di Yaman juga. Maka kita harus jaga bersama-sama, mudah-mudahan tak berkepanjangan, " katanya.
Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi dan Yaman melalui bantuan diplomatik agar konflik kedua negara itu segera berakhir. Itu semata agar konflik ini tidak mengganggu pelaksanaan ibadah haji 2015.
"Indonesia juga berkepentingan agar konflik yang terjadi ini jangan sampai mengganggu ibadah haji, karena dua kota suci di Arab Saudi dan yang bertentangan, sama-sama dekat. Mudah-mudahan segera berakhir," ujar menteri.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Djamil, menyatakan keprihatinan Indonesia terkait konflik Yaman karena rasa kepemilikan terhadap Yaman dan Saudi bagi negara lain sangat tinggi. Meski begitu, konflik itu belum mengganggu regulasi ibadah haji asal Indonesia tahun ini.
"Lokasi kota suci ada di Saudi. Karena orang Islam memiliki Tanah Suci juga tinggi. Di Yaman juga. Maka kita harus jaga bersama-sama, mudah-mudahan tak berkepanjangan, " katanya.
![vivamore="Baca Juga :"]
Baca Juga :
13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa
Gempa meratakan 11 desa, dan membuat 142 desa lainnya rusak parah.
VIVA.co.id
13 Desember 2017
Baca Juga :