Kisah Kesengsaraan Yesus
Jumat, 3 April 2015 - 16:34 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Menjelang pelaksanaan misa Jumat Agung atau misa wafat Isa Al Masih, sebuah visual atau drama yang menggambarkan kisah sengsara Yesus Kristus ditampilkan oleh kelompok muda-mudi Katolik yang ada di Geraja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Kabupaten Bantul, DIY.
Drama yang menggambarkan sengsara Yesus Kristus hingga wafat di kayu salib di Gunung Golgota itu mendapatkan antusiasme ratusan umat katolik yang dengan seksama mengikuti jalannya drama kisah sengsara Yesus Kristus.
Kisah sengsara Yesus Kristus ini dimulai ketika Yesus dipertemukan oleh imam agung dengan Raja Pilatus. Di hadapan Pilatus para imam agung mendesak Pilatus agar Yesus yang mengaku raja ini untuk dihukum salib.
Baca Juga :
Ribuan Umat Katolik Rayakan Misa Paskah
Baca Juga :
Merayakan Jumat Agung di Laut, Kapal TNI Berjaga
Drama yang menggambarkan sengsara Yesus Kristus hingga wafat di kayu salib di Gunung Golgota itu mendapatkan antusiasme ratusan umat katolik yang dengan seksama mengikuti jalannya drama kisah sengsara Yesus Kristus.
Kisah sengsara Yesus Kristus ini dimulai ketika Yesus dipertemukan oleh imam agung dengan Raja Pilatus. Di hadapan Pilatus para imam agung mendesak Pilatus agar Yesus yang mengaku raja ini untuk dihukum salib.
Namun Pilatus sendiri tidak menemukan kesalahan yang dilakukan Yesus dan mencoba membebaskan Yesus. Namun Pilatus tak kuasa menolak permintaan rakyat dan para imam.
Pilatus selanjutnya menyerahkan Yesus kepada umat yahudi dan para imam untuk di hukum saliba. Yesuspun dikenakan mahkota berduri sebagai tanda seorang raja.
Yesus kemudian diarak menuju ke Gunung Golgota tempat penyalipan. Yesus selama perjalanan jatuh sebanyak tiga kali saat menuju Gunung Golgota.
Meski sempat terjatuh tiga kali namun Yesus mendapatkan pertolongan oleh Simon dari Kerena, para murid Yesus lainnya.
Drama sengsara Yesus sendiri diakhiri dengan wafatnya Yesus di Gunung Golgota.
Untuk memastikan Yesus meninggal dan memastikan seperti apa yang tertulis dalam kitab suci maka Yesus di tombak ulu hatinya.
Romo Paroki Gereja HKTY Ganjuran, Rm. Herman Pr mengatakan drama sengsara Yesus ini mengingatkan akan pengorbanan yang sangat berat dan sangat menderita oleh Tuhan Yesus untuk menebus dosa manusia.
"Meski berat dan menderita namun dalam penderitaan tersebut Yesus tetap mendapatkan pertolongan dan penghiburan dari para muridnya,"katanya, Jumat 3 April 2015.
Lebih jauh Herman berharap drama kisah sengsara Yesus ini nantinya tidak hanya sebatas drama namun diresapi dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita hidup untuk saling berbagai, saling mengasihi. Apalagi kepada saudara kita yang saat ini kurang beruntung, miskin, sedang sakit dan sedang dalam cobaan lainnya," ujarnya.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Namun Pilatus sendiri tidak menemukan kesalahan yang dilakukan Yesus dan mencoba membebaskan Yesus. Namun Pilatus tak kuasa menolak permintaan rakyat dan para imam.