Ini Satgas Polri Yang Diberangkatkan ke Yaman
- VIVA/Syaefullah
VIVA.co.id - Kepolisian Republik Indonesia akan memberangkatkan satu Satgas misi kemanuasian ke wilayah konflik di Yaman. Satgas Polri yang berjumlah tujuh orang ini akan membantu melakukan proses evakuasi warga negara Indonesia yang berada di negara Timur Tengah tersebut.
"Kami menyiapkan perencanaan evakuasi. Ini operasi gabungan, bukan murni dari Polri. Dalam kaitan ini, Polri harus melibatkan satuan dan institusi yang memahami pengetahuan operasi internasional," kata Ketua Tim Satgas, Kombes Pol Krishna Mukti di Mabes Polri Jakarta, Rabu 1 April 2015.
Krishna menjelaskan, tim Satgas tersebut terdiri dari tujuh personel yang terdiri dari lima polisi pria dan dua polisi wanita.
Satgas evakuasi tersebut merupakan gabungan personel dari satuan Mabes Polri seperti Divhubinter, Baharkam Polri, Badan Inteljen dan Keamanan, Lemdikpol, serta Tim Kedokteran Kepolisian.
Satgas Polri yang ditugaskan ke Yaman itu dipimpin Kombes Krishna Mukti selaku Ketua Tim Satgas AKPB, dibantu Ajun Komisaris Besar Polisi Tofik bertindak sebagai Wasatgas.
Kemudian ada dua dokter, satu Polwan yang bernama AKBP Lisda sebagai ahli forensik dan Kompol Ihsan, dokter umum ahli forensik.
"Kami mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Krishna.
Selain itu, Kompol Azis yang bertugas menganalisa intelejen terhadap kondisi konflik atau ahli politik Timur Tengah. Sedangkan ahli penerjemah dari Polri yakni Iptu Dede, dan Kompol Elya Santi, polwan yang juga seorang ahli penanganan perlindungan anak dan perempuan.
Menurut Kombes Krishna Murti, ada sekitar 4000 warga Indonesia yang masih terjebak di sana, sehingga mereka sulit untuk keluar dari wilyah konflik itu. Peristiwa ini imbas dari konflik kekuasaan dan peperangan yang ada di Yaman.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan hari ini Pemerintah RI akan mengirimkan dua tim ke Yaman.
Tim tersebut akan membantu proses pemulangan WNI dari negara Timur Tengah itu. Kedua tim itu nantinya akan berangkat menuju ke Salalah, Oman, dan Sana'a, Yaman.
"Tim yang akan dikirimkan terdiri dari Kementerian Luar Negeri, TNI Angkatan Udara, dan Polri. Total tim terdiri antara tujuh hingga 13 orang. Maksimal 13 orang," ujar Iqbal. (ase)
Â
Â
[/vivamore]