Korban Umrah Gratis Dijanjikan Rp12 Juta untuk Ongkos Pulang
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Puluhan warga korban program umrah gratis kini berada di Surabaya setelah berpindah-pindah tempat di Malang, Jawa Timur. Mereka dijanjikan diberi uang Rp5-12 juta per orang untuk ongkos pulang ke kampung halaman masing-masing, sambil menunggu umrah dan ziarah suci agama lain dilangsungkan.
Pangestuningsih, peserta sekaligus perekrut 177 peserta umrah gratis itu mengatakan bahwa sejumlah warga Tulangbawang masih tinggal di Surabaya. Sedangkan 10 dari 17 warga Makassar bertahap pulang dengan uang pribadi dan sedikit bantuan beberapa hari terakhir.
“Yang dari Makassar sejak kemarin mulai pulang, sekarang juga ada yang pulang. Peserta dari Tulangbawang, dari 36 orang sekarang tersisa 7 orang," kata Pangestuningsih, Rabu, 24 Maret 2015.
Pangestuningsih menyebut rombongan yang bertahan masih menunggu janji terakhir dari Muhammad Edi, mertua Agus Santoso yang disebut sebagai komisaris PT Citralia Carla Septiasari, biro yang menjanjikan umrah gratis dan ziarah suci untuk umat Nasrani, Hindu, dan Budha.
"Saya di-SMS oleh Bapak Muhammad Edi, tanggal 24-29 ini akan turun uang transport, untuk warga asal luar Jawa akan mendapat Rp12 juta, yang dari Jawa Tengah dapat Rp8 juta dan yang dari Surabaya seperti saya dapat Rp5 juta per orang,” katanya.
Sebagian yang pulang memilih menunggu informasi di rumah. Sedangkan yang bertahan, memilih akan pulang setelah uang transportasi diterima. “Yang di Surabaya tinggal di salah satu rumah karyawan Pak Agus di Kertajaya. Mereka baru pulang kalau dapat uang transportasi," katanya.
Menurut Pangestuningsih, meski banyak yang pulang, tak satu pun rombongan jemaahnya menyatakan mundur dari umrah. Muhammad Edi juga menyediakan pesangon bagi mereka yang batal umrah. “Untuk yang mundur, kompensasinya dijanjikan tanggal 1-4 April," katanya.
Tidak murni gratis
Pangestuningsih juga telah membayar umrah gratis untuk tiga orang, yakni dia, suami, dan seorang guru mengajinya bernama Fahrudin. Kala itu, dia membayar Rp1,5 juta karena biaya umrah gratis masih Rp500 ribu. Semua uangnya dibayarkan kepada Joko Karisma, pria yang dikenal dari koleganya di Gerakan Perintis Kemerdekaan RI.
Setelah itu, dia juga membayar Rp2,2 juta untuk menjadi karyawan dan dijanjikan dapat uang sebesar Rp60 miliar jika mampu mengajak 200 jemaah untuk umrah gratis dengan biaya Rp150 ribu.
Dia pun urung melaporkan Agus Santoso dan kawan-kawan atas umrah yang tak kunjung tiba. Sebelumnya, Pangestuningsih berencana melapor ke Polda Jatim jika janji ongkos transportasi batal turun pada 21 dan 22 Maret. Meski janji tak ditepati, Pangestuningsih tetap tak melaporkan kasus itu karena ada janji baru yang dikabarkan Muhammad Edi.
![vivamore=" Baca Juga