Sekolah di Surabaya Tarik Buku Ajarkan Radikalisme
- Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
VIVA.co.id - Beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat mulai menarik buku pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 yang dinilai bermuatan paham kekerasan. Seperti yang dianut kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kepala Sekolah SMAN Negeri 2 Surabaya, Kasnoko, mengatakan bahwa sekolah sudah memanggil guru agama agar memberikan sosialisasi kepada siswa-siswi untuk tidak lagi menggunakan buku terbitan Kementerian Pendidikan sesuai Kurikulum 2013 itu.
"Sesuai perintah Pemerintah Pusat, saya langsung menarik buku tersebut. Memang selama ini buku tersebut terdistribusi baru berupa CD (cakram padat atau buku format digital)," ujar Kasnoko kepada VIVA.co.id di Surabaya, Senin, 23 Maret 2015.
Untuk mengganti buku yang ditarik, Kasnoko mengintruksikan kepada guru agama Islam agar menggunakan buku lama yang masih mengacu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). "Isinya hampir sama. Hanya ajaran yang kontroversi itu tidak ada," ujar Kasnoko.
Diberitakan sebelumnya, peredaran buku PAI dan Budi Pekerti bermuatan ajaran radikal itu mengagetkan banyak pihak.
Di Surabaya, semua sekolah tidak mengetahui konten atau isi buku itu karena belum diajarkan sampai bab akhir atau bab 10 di halaman 170 memuat manusia yang tidak percaya kepada Allah boleh dibunuh. (ase)