Komisi X: Anggapan Buku Sekolah Ajarkan ISIS Berlebihan

Buku pelajaran mengandung ISIS yang beredar di sekolah
Sumber :

VIVA.co.id - Anggota Komisi X DPR RI, Reni Marlinawati, angkat bicara terkait buku pelajaran Pendidikan Agam Islam dan Budi Pekerti untuk SMA kelas XI, karya Mustahadi dan Mustakim, terbitan Pusat Kurikulum Perbukuan, Balitbang. Oleh Kemdikbud, buku ini dianggap berbau ajaran mengenai ISIS.

Buku 'Pelajar Jakarta Berkarakter' Ajarkan Atheisme?

"Sungguh berlebihan bila buku ini disebut berisi ajaran ISIS. Bagi saya, itu tudingan sensasional yang bermotif ngepop saja. Karena memang saat ini isu ISIS lagi booming. Sebaiknya kita menghindari dari hal-hal yang membuat kegaduhan, yang jauh dari hal-hal substanstif," katanya melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Sabtu 21 Maret 2015.

Reni menjelaskan sudah membaca buku tersebut. Meski sekilas tampak ada bagian di dalam buku yang sedikit mengganggu, terutama di bagian Islam Masa Moderen yang dituduh mengajarkan kekerasan, padahal sebenarnya tidak, namun ia berpendapat bahwa isi buku tersebut jauh dari usaha untuk merekrut calon anggota ISIS.

Lomba Busana Mirip Teroris, Ini Tanggapan Penulis Buku

"Seperti di halaman 168, yang menjelaskan soal gerakan salaf, dengan ciri di antaranya memerangi orang-orang yang menyimpang dari aqidah kaum salaf, seperti kemusyrikan, khurafat, bida'ah, taqlid, dan tawassul," katanya.

Halaman 170 juga mengutip kata-kata Muhammad bin Abdul Wahab (pendiri kelompok wahabi), yang berisi: "menyebut nama nabi, syekh, atau malaikat sebagai perantara dalam doa, juga merupakan syirik."

Mantan Menteri Pendidikan: Buku PAI Bukan Anjurkan Ikut ISIS

Politisi PPP ini memaparkan, isi buku di halaman 168 dan 170 sebenarnya menjelaskan soal ciri khas kelompok salaf dan pendapat Muhammad Abdul Wahab (pendiri wahabi).

"Memang, jika hanya membaca penggalan dari poin-poin tersebut, seolah isi buku ini menganjurkan kekerasan dan sikap intoleran. Padahal, dalam hemat saya buku ini tidaklah menganjurkan hal tersebut. Bagian itu hanya mendeskripsikan ajaran dan paham dari kelompok itu. Karena di bagian lainnya, terdapat bab Toleransi sebagai alat pemersatu bangsa," katanya.

Ke depannya, Reni berharap, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pembuatan buku-buku ajar agar memperhatikan aspek ke-Indonesiaan, serta menghindari hal-hal yang menimbulkan polemik di tengah publik. (one)

![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
FOTO INI JANGAN DIPAKAI LAGI -- Buku pelajaran yang dianggap sesat

Ada Buku Diduga Ajarkan Ateisme, Ini Kata Dinas Pendidikan

Buku itu bertajuk "Pelajar Jakarta Berkarakter."

img_title
VIVA.co.id
2 September 2015