Diusir Petugas, Jamaah 'Umrah Gratis' Belum Mau Bubar
Kamis, 19 Maret 2015 - 13:54 WIB
Sumber :
- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVA.co.id
- Rombongan program "umrah gratis," yang telah diminta kembali ke daerah masing-masing, ternyata belum semua kembali. Setelah diminta aparat meninggalkan hotel-hotel yang ada di Malang, Selasa, 17 Maret 2015, sebanyak 260 orang masih menyewa 11 unit
cottage
di salah satu vila di kawasan Songoriti, Kota Batu.
Kepada aparat kepolisian, jamaah umrah gratis pimpinan Agus Santoso itu mengaku akan keluar dari
cottage
paling lambat hari ini, Kamis, 19 Maret 2015. Kesepakatan ini mereka sampaikan saat aparat melakukan sidak di vila tersebut, Rabu kemarin.
"Pantauan kami rombongan sudah mulai keluar sejak kemarin," kata Kasubag Humas Polresta Batu AKP Waluyo, Kamis 19 Maret 2015.
Dari pengamatan petugas, rombongan tersebut terdiri dari berbagai warga yang berasal dari Lampung, Jawa Tengah, Jombang, Jember, Surabaya dan Makassar. Mereka adalah rombongan yang sama yang sebelumnya menginap di Hotel Serayu dan Hotel Antariksa di wilayah Malang.
"Mereka ini masuk ke Batu setelah keluar dari Antariksa di Singosari," ujarnya
"Tak semua punya KTP, tapi ada beberapa yang punya KTP bisa kami data identitasnya," imbuhnya.
Selain pendataan, aparat tak bisa melakukan upaya hukum terhadap pimpinan rombongan atau pun anggota rombongan itu. Menurutnya, tak ada pelanggaran aturan yang dilakukan pimpinan ataupun anggota rombongan.
"Kami tak bisa melakukan upaya hukum karena tak ada laporan. Anggota rombongan juga tidak melaporkan penipuan misalnya. Kami hanya bisa melakukan pengawasan dan koordinasi dengan aparat kepolisian lintas wilayah," tegasnya.
Polisi juga tak bisa menetapkan wajib lapor pada Agus Santoso. Meskipun dia berharap seluruh penyedia penginapan di Batu akan terus berkoordinasi dan memberikan informasi pada aparat jika terdapat tamu atau pengunjung yang bertamu dalam jumlah besar.
"Selama ini tak ada masalah dengan pimpinan, dia selalu menepati pembayaran dengan pihak hotel tepat waktu. Katanya uangnya dari Papa Edi itu," kata dia.
Menurut Waluyo, aparat juga belum menemukan adanya keterkaitan paham ISIS yang diajarkan pada rombongan tersebut. Namun aparat tetap meminta Babinsa dan Babinkamtibmas di wilayah Batu untuk terus melaporkan kegiatan yang melibatkan rombongan dan orang asing atau pendatang. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain pendataan, aparat tak bisa melakukan upaya hukum terhadap pimpinan rombongan atau pun anggota rombongan itu. Menurutnya, tak ada pelanggaran aturan yang dilakukan pimpinan ataupun anggota rombongan.