Penyakit Langka Ini Penyebab Politisi Gerindra Meninggal

Putra bungsu Haryanto Taslam, Ragil Parakesit.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id -
Kabarnya, politisi senior Partai Gerindra, Haryanto Taslam, meninggal akibat gagal ginjal. Hal itu dibantah oleh putra bungsunya, Ragil Parakesit. Menurut Ragil, ayahnya menderita penyakit langka bernama
Myasthnya Gravis.


Diketahui
Myasthnya Gravis
adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf, sehingga dapat melemahkan otot. Otot yang diserang adalah otot mengontrol gerak mata, kelopak mata, bicara, menelan, mengunyah, bahkan menyerang otot pernafasan.
Hasto Singgung Ambisi Kekuasaan yang Ingin Perpanjang 3 Periode


Pemisahan Nomenklatur Kementerian Harusnya Tak Pengaruhi Pelayanan Publik, Begini Alasannya
"Bapak memang bermasalah pada ginjal sejak tahun 2008, tapi musibah ini bukan karena ginjal, melainkan karena
Myasthnya Gravis
Bawaslu Minta Sentra Gakkumdu Rumuskan Lagi Hukum Acara Pemilu
," ujar dia, saat ditemui usai proses pemakaman di TPU Menteng Pulo, Jakarta Pusat, Minggu, 15 Maret 2015.


Ragil menjelaskan, bahwa penyembuhan ginjal sering dilakukan ayahnya. Bahkan sudah mengalami pemulihan, sebelum
Myasthnya Gravis
mulai menyerang.


Penyakit langka tersebut menyerang Haryanto sudah sekitar 2-3 bulan lalu. Pada saat itu, disampaikannya, Haryanto mulai merasa penglihatanya mulai bias dan untuk berdiri saja mengalami kesulitan.


"Penyakit ini juga menyerang tenggorokan, sehingga saat Bapak makan dan minum sedikit kesulitan untuk menelannya dan
nggak
boleh tersedak. Mungkin karena paru-parunya sudah lemah, diperparah sedak itu, jadi sulit untuk memompa darah ke otak," jelas dia.


Haryanto tutup usia di Rumah Sakit Medistra, Sabtu 14 Maret 2015. Haryanto meninggal dunia pukul 20.55 WIB. Harjanto telah dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta.


Haryanto dilarikan ke rumah sakit pada Jumat 13 Maret 2015 siang. Dia dibawa ke rumah sakit setelah tidak sadarkan diri. Haryanto langsung dirawat di ruang ICU. Jumat malam dilaporkan kondisi politisi tersebut semakin menurun dan kritis. (ase)


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya