Tak Mampu, Bayi Hidrocephalus Diobati dengan Dedaunan Hutan

Ilustrasi boneka bayi
Sumber :
VIVA.co.id
- Lantaran ketiadaan biaya akhirnya memaksa seorang bayi penderita Hidrocephalus atau pembesaran kepala akibat kelebihan cairan di Sulawesi Barat ditangani seadanya.


Bayi malang berusia tujuh bulan, buah hati pasangan Abdullah dan Dewi asal Desa Batulaya Kabupaten Polewali Mandar ini terpaksa diobati hanya dengan mengandalkan pengobatan tradisional.


"Sementara untuk mengurangi rasa sakitnya, kami gunakan dedaunan yang diambil di sekitar kawasan Hutan Tinambung," ujar sang ayah, Abdullah, Senin 9 Maret 2015.


Menurut Abdullah, penyakit yang diidap anaknya tersebut baru diketahui saat ia berusia tiga bulan. Awalnya sempat dibawa ke puskesmas setempat, namun kemudian dirujuk ke RS Wahidin Makassar.


"Karena tak punya biaya, jadi kami bawa pulang ke rumah saja. Biar diobati dengan obat-obatan tradisional," ujar Abdullah.

 

Kini, kondisi bayi bernama Herman tersebut, semakin lemah. Pembengkakan di kepalanya semakin membesar. Untuk tidur pun, ia harus berbaring sembari menahan sakitnya.


Abdullah, mengaku pasrah dengan kondisi anak sulungnya tersebut. Pendapatannya sebagai buruh serabutan tidak akan cukup memenuhi kebutuhan operasi untuk anaknya. Ia hanya berharap ada uluran tangan dari pemerintah atau dermawan yang mau membantu meringankan beban mereka.


"Kami cuma ingin anak kami dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana bayi lain seusianya," ujar Abdullah.



Rasman Abdul Rahman/Polewali Mandar



Baca juga:

Butuh Bantuan, 10 Tahun Sudah Maulana Menderita Hidrosefalus


45 Anak di NTT Derita Gizi Buruk

Muhammad Ali Syahbana, bayi yang lahir tanpa anus, dirawat di inkubator pada Rumah Sakit Salewangang, Maros, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 14 Maret.

Bayi Lahir Tanpa Anus Masih Dirawat di Inkubator

Bayi itu akan dioperasi setelah kondisinya dipastikan stabil.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2016