Warga Hilang di Turki, Soekarwo: Belum Pasti Gabung ISIS
- VIVAnews/Tudji Martudji
VIVA.co.id - Menanggapi kabar hilangnya 10 warga Jawa Timur di Turki, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri.
"Pemprov sudah meminta Dinas Transmigrasi dan Kendudukan Jatim untuk segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait," ujar Gubernur Jatim Soekarwo di Surabaya, Minggu, 8 Maret 2015.
Sejauh ini, ia melanjutkan, Pemprov Jatim belum menerima laporan resmi dari instansi berwenang. Semua masih berupa kabar dari media massa.
Namun, Pemprov Jatim menegaskan akan menjemput bola dan mendukung penyelidikan Polda Jawa Timur dan Imigrasi.
"Pemprov Jatim berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan support data yang dibutuhkan. Salah satunya Dinas Transmigrasi dan Kependudukan akan mengumpulkan semua data pendukung. Guna mengecek itu warga Jatim khususnya Surabaya atau bukan," ujar Soekarwo.
Menurut Soekarwo, belum bisa dipastikan warganya yang hilang di Turki itu bergabung dengan ISIS atau tidak. Semua menunggu hasil penyidikan dan pemeriksaan Kepolisian dan Kementrian Luar Negeri.
"Semua kemungkinan bisa terjadi. Namun, sebaiknya menunggu hasil penyidikan dari Kepolisian dan Kementerian Luar Negeri," kata dia.
Sebelumnya, diberitakan ada 16 WNI dikabarkan hilang, 10 nama di antaranya diduga bergabung dengan kelompok ISIS.