Di Sikka, Pelajar Harus Seberangi Sungai Deras ke Sekolah

Siswa SD di Sikka NTT setiap hari menyebrang sungai, Rabu (4/3/2015)
Sumber :
  • Tofik Koban/NTT

VIVA.co.id - Pelajar Sekolah Dasar di Desa Tilang Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur, harus menempuh perjuangan berat untuk dapat mencicipi pelajaran di sekolahnya yang cuma berada di desa tetangga, yakni Desa Dobo.

Ketiadaan infrastruktur jembatan, memaksa para siswa harus menyeberangi sungai Nangablo yang membelah desa mereka. Itupun kalau sedang tidak terjadi banjir. Sementara kalau banjir, anak-anak ini harus menempuh perjalanan terjal berbukit hingga tiga kilometer untuk tiba di sekolah mereka.

Febiola Dua Nita, salah seorang siswa kelas V SD Nedongoba, mengaku terpaksa memilih menyeberangi sungai deras di desa mereka lantaran waktu tempuh untuk ke sekolah mereka relatif singkat.

"Desa kami tak memiliki jembatan. jadi terpaksa menyeberang sungai. Ke sekolah lebih dekat. Tapi kalau banjir, kami harus memutar jalan kaki sejauh tiga kilometer," ujar Febiola, Rabu 4 Maret 2015.

Warga setempat, Puri Marselis, mengaku sangat berharap ada perhatian dari pemerintah untuk desa mereka. Penyediaan jembatan penghubung, menurutnya, sangat prioritas.

Agar desa mereka tetap dapat beraktivitas, sekalipun sedang terjadi banjir bandang di sungai yang membelah desa mereka. "Dulu pernah terjadi banjir bandang di desa kami. Ratusan hektare sawah rusak. Dan kami tidak bisa beraktivitas ke mana-mana. Karena desa kami tak miliki jembatan. Sebab itu kami mohon perhatian pemerintah soal ini," ujarnya.

Anggota DPR: Pemerintah Gagal Tekan Kemiskinan

Tofik Koban/NTT

Baca juga:

Butuh Bantuan, 10 Tahun Sudah Maulana Menderita Hidrosefalus

Peternak Lele Malang Mau Jual Kewarganegaraan Rp1 Miliar

Ilustrasi/Sanitasi tak layak yang banyak ditemukan di pemukiman kumuh

Pemerintah Fokus Turunkan Kemiskinan di 100 Kabupaten

Dalam setahun, angka kemiskinan meningkat 780 ribu jiwa.

img_title
VIVA.co.id
4 Februari 2016