Pencarian Dihentikan, Keluarga Korban QZ8501 Pasrah
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menghentikan operasi pokok pencarian korban penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Pengumuman resmi disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo, di Gedung Mahameru, Polda Jawa Timur, Selasa 3 Maret 2015.
Keluarga korban yang belum ditemukan, mengaku pasrah. Salah satunya disampaikan Dwi Yanto, ayah dari Bhima Aly Wicaksana warga Surabaya, yang turut menjadi korban pesawat AirAsia.
"Kami sekeluarga pasrah. Usaha Basarnas sudah maksimal. Selama dua bulan pencarian, Basarnas sudah berupaya maksimal. Jika memang dihentikan, saya pasrah," kata Dwi.
"Terima kasih kepada Basarnas yang selama ini telah membantu. Dan Alhamdulillah, masih mau dan memberi waktu tambahan tujuh hari untuk melakukan pencarian terakhir."
Dalam daftar manifes penumpang, nama Bhima Aly terdaftar di urutan angka 56, dan di deretan sebelahnya tercetak kode F9 LCVC-Y kemudian 89.23Dec14, 12B.
Seperti diketahui, lebih dari dua bulan pencarian korban penumpang pesawat AirAsia dilakukan, sejak dinyatakan hilang kontak pada 28 Desember 2014.
Sejak itu, temuan jenazah dan potongan tubuh diterima Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Polda Jawa Timur. Dilanjutkan dengan identifikasi dipimpin Kombes Pol dr Budiyono.
DVI RS Bhayangkara mencatat, ada 104 peti jenazah, termasuk satu peti jenazah non human (jenis monyet), yang diterima.
Teridentifikasi atau dikenali ada 97. Tersisa enam, masih tersimpan di cold storage (kontainer pendingin). Terdiri atas tiga jenazah utuh (body) dan tiga potongan jenazah (body part).
Ketua Tim DVI RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono menyebut, sisa yang belum teridentifikasi tersebut, masih menunggu hasil pemeriksaan sampel DNA dari laboratorium Mabes Polri. (art)
![vivamore="Baca Juga :"]