PKS Mempertanyakan Pengangkatan Jan Darmadi
Selasa, 20 Januari 2015 - 21:35 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi, menyebut tak menyangka Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jan Darmadi sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Padahal, Jan diisukan memiliki rekam jejak yang kurang bagus. "Terus terang saya sangat terkejut mendengar Jokowi mengangkat bos judi sebagai anggota Wantimpres," kata Aboe Bakar, Selasa, 20 Januari 2015.
Menurut anggota Komisi III DPR itu, Watimpres adalah jabatan terhormat yang bertugas memberikan pertimbangan strategis bagi presiden. "Oleh karenanya, harus dicari orang-orang arif dan cendekia dengan kepakaran tertentu," katanya.
Baca Juga :
Mimpi Besar di Balik Perombakan Kabinet
Padahal, Jan diisukan memiliki rekam jejak yang kurang bagus. "Terus terang saya sangat terkejut mendengar Jokowi mengangkat bos judi sebagai anggota Wantimpres," kata Aboe Bakar, Selasa, 20 Januari 2015.
Menurut anggota Komisi III DPR itu, Watimpres adalah jabatan terhormat yang bertugas memberikan pertimbangan strategis bagi presiden. "Oleh karenanya, harus dicari orang-orang arif dan cendekia dengan kepakaran tertentu," katanya.
Aboe menilai masih banyak orang yang bisa mengemban jabatan itu. Dia tidak yakin sudah tidak ada lagi orang lain yang lebih pantas dipilih, dari total 250 juta penduduk di Indonesia. "Saya rasa banyak pakar dan cendekiawan yang lebih layak," ucapnya.
Dia mengingatkan bahwa masyarakat akan bertanya, apa dasar pengangkatan Jan Darmadi menjadi penasihatnya. "Atas dasar balas budi, atau memang presiden berencana mengembangkan perjudian di republik ini?" kata Aboe.
Jokowi disebutnya harus memberikan penjelasan atas kebijakannya yang kontroversial itu. (one)
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Aboe menilai masih banyak orang yang bisa mengemban jabatan itu. Dia tidak yakin sudah tidak ada lagi orang lain yang lebih pantas dipilih, dari total 250 juta penduduk di Indonesia. "Saya rasa banyak pakar dan cendekiawan yang lebih layak," ucapnya.