Gunakan Pukat Harimau, Kapal Nelayan Dibakar Warga

Kapal Ikan Nelayan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
VIVAnews
Kapal Nelayan Meledak, Sejumlah Orang Jadi Korban
- Sebuah kapal penangkap ikan milik nelayan Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, dibakar masyarakat Pulau Pelapis, Kabupaten Kayong Utara. Selain itu, empat kapal lainnya turut ditahan.

Dimana Raibnya ABK Kapal Pisang VI?

Demikian ungkap Komandan Kodim (Dandim) 1203 Ketapang, Letnan Kolonel Inf Asep Ahmad Hidayat, melalui Pasi Intel, Kapten Andi, pada Minggu malam 11 Januari 2015.
Kapal Ikan Asing Pencuri Ikan Tak Jera Masuk Laut Indonesia


Ia menjelaskan, kapal nelayan tersebut dibakar masyarakat Pulau Pelapis, Kabupaten Kayong Utara pada pada Jumat 9 Januari 2015, sekitar pukul 09.00 WIB.

Peristiwa pembakaran kapal penangkap ikan tersebut diduga lantaran kekesalan masyarakat di Pulau Pelapis, Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara. Sebab, kerap kali kapal itu melakukan penangkapan ikan di sekitar pulau tersebut dengan menggunakan pukat harimau atau
trawl
.


Sebelumnya, masyarakat di Pulau Pelapis sudah melakukan perjanjian kepada pemilik kapal agar tidak menangkap ikan dengan menggunakan
trawl.
Akan tetapi, perjannjian itu dilanggar. Akhirnya, masyarakat  pun berang. Lalu membakar kapal nelayan asal Kabupaten Kubu Raya tersebut.


"Yang dibakar cuma satu kapal dari lima kapal yang di amankan masyarakat. ABK nya ada lima orang. Tidak diapa-apakan, hanya diamankan," kata Andi.


Kronologinya, kata dia, warga melakukan penangkapan pada Kamis malam, 8 Januarai 2015, di sekitar perairan Pulau Pelapis kepada kelima kapal yang diketahui sedang menangkap ikan di sekitar pulau tersebut menggunakan
trawl.

"Saat kejadi hanya ada kepala dusun dan masyarakat yang mengetahui ada kapal menggunakan
trawl
menangkap ikan, langsung mengejar dan menangkap kelima kapal tersebut," kata Andi.


Perjanjian yang melarang menangkap ikan menggunakan trawl disekitar pulau bertujuan menjaga kelestarian ekosistem laut dan habitat lingkungan sekitarnya.


Selain itu, penangkapan menggunakan trawl yang juga dilakukan hingga ke tepi pulau membuat para nelayan setempat yang menggunakan cara tradisional mengalami penurunan pendapatan. Karena, semua ikan terangkut oleh kapal pengguna
trawl
.


Kapolsek Pulau Maya Karimata, Ipda Saraguh, memberikan keterangan senada terkait peristiwa tersebut.


"Kapal yang dibakar saat ini sudah tenggelam.  Yang ditangkap warga cuma satu kapal, untuk empat kapal lainnya hanya datang menjemput juragan dan ABK kapal yang dibakar," katanya. (ren)



Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya