Tiga Lagi Jenazah AirAsia Dikenali, Dua dari Korea Selatan
Minggu, 11 Januari 2015 - 15:57 WIB
Sumber :
- CNN News
VIVAnews
– Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali berhasil mengidentifikasi tiga jenazah penumpang AirAsia QZ 8501. Maka, dari jumlah total 48 jenazah yang berada di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, hingga hari ini telah berhasil diidentifikasi sebanyak 32 orang.
Kini, masih tersisa 16 jenazah penumpang yang masih dalam proses identifikasi tim DVI.
Ketua tim DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono mengumumkan, bahwa jenazah dengan label B037 bernama Vera Chandra Kho, perempuan berusia 19 tahun asal Tarakan Tengah.
“Identifikasi diperkuat dengan primer, giginya terjadi kesamaan dan data sekunder yaitu medis dan properti berupa anting. Data antemortem dari kakak korban juga sama. Karena anting yang digunakan sama alias kembar waktu memesan,” kata Kombes Pol Budiyono, saat jumpa pers di Markas Polda Jawa Timur, Minggu 11 Januari 2015.
Budiyono menuturkan, rekonsiliasi dengan jenazah berlabel B047 bernama Kyung Hwa Lee, perempuan 34 tahun warga Korea Selatan.
Dia memaparkan, berdasarkan data primer terjadi kesamaan antemortem dan postmortem. Ada temuan lain, yaitu adanya tambalan gigi yang berbahan emas (gigi emas). Juga ada kecocokan data sekunder data medis yaitu jenis kelamin dan usia, serta properti yang sangat signifikan.
“Korban memakai maternity bra (BH orang menyusui). BH yang bisa ditutup dan dibuka. Pihak AirAsia juga memastikan korban yang satu-satunya membawa bayi ini adalah bernama Kyung Hwa Lee,” kata Budiyono.
Selanjutnya, jenazah berlabel B048 teridentifikasi atas nama Seong Beom Park, laki-laki 37 tahun warga Korea Selatan. Dia adalah suami dari Kyung Hwa Lee.
Dari pemeriksaan metode primer juga terjadi kecocokan postmortem dan antemortem gigi. Ada tambalan beberapa gigi yang berbahan emas (gigi emas).
“Juga, diperkuat jenis kelamin dan usia, serta properti, korban sedang memakai baby carrier (gendongan bayi). Sama dengan data CCTV," katanya.
Menurut Budiyono, tim Korea Selatan juga ikut memastikan dalam identifikasi dua korban ini. Mereka juga mengakui, jika jenazah tersebut teridentifikasi.
“Dengan begitu, total keseluruhan dari 48 jenazah, 32 berhasil teridentifikasi, sisanya 16 jenazah dalam proses identifikasi. Pada waktu identifikasi, pemeriksaan diikuti semua tim, baik dari Korea Selatan, Uni Emirat Arab dan Singapura,” katanya. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501
“Identifikasi diperkuat dengan primer, giginya terjadi kesamaan dan data sekunder yaitu medis dan properti berupa anting. Data antemortem dari kakak korban juga sama. Karena anting yang digunakan sama alias kembar waktu memesan,” kata Kombes Pol Budiyono, saat jumpa pers di Markas Polda Jawa Timur, Minggu 11 Januari 2015.
Budiyono menuturkan, rekonsiliasi dengan jenazah berlabel B047 bernama Kyung Hwa Lee, perempuan 34 tahun warga Korea Selatan.
Dia memaparkan, berdasarkan data primer terjadi kesamaan antemortem dan postmortem. Ada temuan lain, yaitu adanya tambalan gigi yang berbahan emas (gigi emas). Juga ada kecocokan data sekunder data medis yaitu jenis kelamin dan usia, serta properti yang sangat signifikan.
“Korban memakai maternity bra (BH orang menyusui). BH yang bisa ditutup dan dibuka. Pihak AirAsia juga memastikan korban yang satu-satunya membawa bayi ini adalah bernama Kyung Hwa Lee,” kata Budiyono.
Selanjutnya, jenazah berlabel B048 teridentifikasi atas nama Seong Beom Park, laki-laki 37 tahun warga Korea Selatan. Dia adalah suami dari Kyung Hwa Lee.
Dari pemeriksaan metode primer juga terjadi kecocokan postmortem dan antemortem gigi. Ada tambalan beberapa gigi yang berbahan emas (gigi emas).
“Juga, diperkuat jenis kelamin dan usia, serta properti, korban sedang memakai baby carrier (gendongan bayi). Sama dengan data CCTV," katanya.
Menurut Budiyono, tim Korea Selatan juga ikut memastikan dalam identifikasi dua korban ini. Mereka juga mengakui, jika jenazah tersebut teridentifikasi.
“Dengan begitu, total keseluruhan dari 48 jenazah, 32 berhasil teridentifikasi, sisanya 16 jenazah dalam proses identifikasi. Pada waktu identifikasi, pemeriksaan diikuti semua tim, baik dari Korea Selatan, Uni Emirat Arab dan Singapura,” katanya. (ren)
Baca juga:
Baca Juga :
Setahun Tragedi AirAsia, Keluarga Belum Menerima Santunan
Dari empat yang jadi korban, tersisa satu lagi belum dapat santunan.
VIVA.co.id
29 Desember 2015
Baca Juga :