Proses Pencarian dan Evakuasi Tragedi AirAsia

Pencarian AirAsia Terkendala Cuaca Buruk
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Tragedi jatuhnya Air Asia di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah telah menyita perhatian masyarakat dunia. Setiap hari sejak Air Asia dinyatakan hilang kontak, berita tentang pencarian dan evakuasi Air Asia menjadi sajian utama berbagai media massa.


Bahkan, operasi pencarian Air Asia dinilai sebagai salah satu operasi pencarian pesawat terbaik di dunia.


Namun, tahukah bagaimana sebenarnya kondisi yang dialami tim SAR gabungan selama melaksanakan operasi kemanusian itu dan bagaiman proses pencarian dan evakuasi itu dilakukan?


Arus laut Selat Karimata hingga hari ke 11 pencarian pesawat Air Asia masih belum juga bersahabat bagi tim SAR.


Baik kapal, pesawat maupun helikopter harus lebih berhati-hati saat melakukan pencarian dan evakuasi korban.


Semua prosedur operasi dilakukan melalui satu pintu koordinasi, sehingga semua tim SAR bekerja dalam garis komando dan strategi yang terencana sebaik mungkin.


"Pencarian diawali melalui udara. Ini dilakukan guna menemukan titik koordinat saat melihat benda mencurigakan yang ada di tengah laut," kata Direktur Operasional Basarnas, SB Supriyadi, di Lanud Iskanadar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu 7 Januari 2014.


Hasil pengamatan udara kemudian dikabarkan pada kapal-kapal yang ada diperairan. Ini untuk meninjau langsung ke titik koordinat hasil observasi udara.


Bila yang ditemukan adalah puing pesawat yang mengambang akan langsung diangkat. Bila jenazah, maka proses pengangkutan dilakukan oleh tim khusus dengan menggunakan perahu karet yang mendekati.


"Biasanya mereka pakai jaring, lalu dengan sangat hati-hati dibawa ke perahu karet. Ini agar jenazah tidak rusak dan mudah diidentivikasi oleh DVI," katanya.


Selanjutnya setelah diangkat dan dimasukan kedalam kantung jenazah. Kantung tersebut akan didistribusikan ke kapal kapal terdekat yang memiliki landasan helikopter.


"Halikopter harus landing dulu, baru berangkat kembali setelah mengangkut jenazah. Pengangkatan jenazah tidak menggunakan tali," katanya.


Pemasang Bilang ke Warga Pagar Bambu di Laut Tangerang Bagian dari PSN
Selanjutnya jenazah akan diturunkan di lapangan udara, Iskandar untuk selanjutnya dikirim ke RSUD Sulatan Imanuddin untuk proses identifikasi oleh DVI, sebelum diberangkatkan ke Surabaya.
Barito Putera vs Persija Jakarta, Coach RD: Semua Pemain Siap Bermain

Tapi bila skenario udara tidak berhasil, maka dilaksanakan skenario kedua, di mana jenazah diberangkatkan dengan kapal kecil menuju pelabuhan Panglima Utar Kumai dan selanjutnya di bawa ke RSUD, Sultan Imanuddin.
Gus Miftah Disambut Lautan Manusia saat Kembali Berdakwah, Imam Jazuli: Jamaah Justru ....


"Seperti yang dilakukan kemarin. Ombak besar yang terjadi membuat heli tidak bisa landing
ke kapal Onami punya Jepang. Akhirnya, jenzah yang dibawa KN 224 milik Basarnas untuk dibawa ke Pelabuhan Kumai," katanya.


Hingga hari ke 11 skenario kedua ini sudah dilakukan dua kali. Pada malam tahun baru dan malam tadi. Skenario tidak terlalu efektif karena memakan waktu cukup lama dalam proses evakuasi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya