Ini Penyebab Gempa di Maluku Utara yang Berpotensi Tsunami

Gempa Maluku
Sumber :
  • bmkg.go.id

VIVAnews - Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), menyimpulkan gempa berkekuatan 7,3 skala richter yang terjadi di wilayah Halmahera dan sekitarnya akibat subduksi ganda dari lempeng laut Filipina di timur dan Eurasia di barat pada lempeng Laut Maluku. 

Ahli dari IABI, Irwan Meilano dan Masyhur Irsyam menjelaskan, subduksi ganda menghasilkan kompresi barat timur dengan laju 4 centimeter per tahun. Gempa pagi tadi memiliki mekanisme sesar naik.

Resep Potato Ball, Camilan Super Gampang yang Enaknya Kebangetan!

Sementara sejarah kegempaan yang pernah terjadi adalah gempa dan tsunami tahun 1932. Selain gempa tersebut terjadi juga gempa tahun 1858, yang juga menghasilkan tsunami.

Pada peta gempa terbaru, wilayah tersebut memiliki percepatan tinggi. Saat ada peringatan dini, maka waktu yang tersedia atau golden time untuk evakuasi hanya rata-rata 30 menit setelah gempa.

Sumber tsunami di Indonesia adalah gempa lokal sehingga waktu evakuasi hanya singkat. Jika ada kepanikan adalah hal yang wajar karena masyarakat langsung merasakan guncangan gempa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, peringatan dini tsunami akibat gempa yang berpusat di utara Laut Maluku itu, akhirnya dicabut.

Pencabutan peringatan dini tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika tersebut diterima oleh Posko BNPB sekitar pukul 12.45 WIB.

"Karena ada peringatan tsunami, masyarakat juga harus segera mencari tempat yang tinggi untuk evakuasi sementara," katanya.

Sebelum peringatan tsunami dicabut, terdeteksi tsunami kecil di beberapa tempat yaitu di Jailolo pada pukul 09.43 WIB, setinggi 0.09 meter, di Manado pada pukul 09.55 WIB dengan tinggi 0.03 meter, dan di Tobelo pada pukul 10.24WIB dengan tinggi 0.01 meter.

Saat ini BPBD masih melakukan pendataan dampak gempa. Dipastikan bahwa tsunami tidak terlihat di pantai. Kondisi masyarakat normal.

"Dengan berakhirnya peringatan dini tsunami maka masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa," katanya. (ita)