TNI Diturunkan Evakuasi Jenazah Pekerja Tambang
Minggu, 5 Oktober 2014 - 14:34 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Tudji Martudji
VIVAnews
- Sebanyak 18 orang penambang ilegal tewas tertimbun tanah longsor saat mendulang emas di Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Sabtu siang kemarin 4 Oktober 2014.
Tapi, jenazah sulit dievakuasi karena medan yang sulit, sehingga TNI diturunkan untuk membantu evakuasi jenazah itu. Komandan Kodim 1202/Singkawang Letnan Kolonel Infanteri Robby Lukman Leksana, mengatakan, sebanyak 15 anggota diterjunkan ke lokasi kejadian.
"Awalnya 5 anggota kita berada di sana. Lalu kita tambah lagi menjadi 15 anggota untuk membantu evakuasi,” kata Robby, Minggu 5 Oktober 2014.
Robby menjelaskan, 18 pekerja tambang emas itu tewas di lokasi kejadian saat bekerja. "Lagi gali emas, lalu tertimbun, dan tewas di lokasi kejadian. Sementara aktvitas PETI berhenti," jelas Robby.
Robby menjelaskan, pada Sabtu lalu sekitar pukul 11.00 WIB tanah longsor tiba-tiba akibat PETI di daerah Kopak Desa Sagatani di dekat lapangan tembak wilayah Koramil 16/Sdu.
Seluruh jenazah ditemukan pada pukul 19.30 WIB malam kemarin. Robby menambahkan, masyarakat yang tewas tersebut berasal dari Desa Goa Boma berjumlah 11 orang, dari Desa Capkala sebanyak 2 orang, dari Desa Moi/Mempawah sebanyak 3 orang, dari Desa Sekadau 1 orang, dan dari Desa Darit 1 orang. "Saat ini korban sudah dibawa oleh keluarga masing-masing," jelas Robby.
Sementara, menurut Kepala Sub Seksi Operasi SAR Pontianak, Eryk Subaryanto, ke 18 pekerja itu tewas karena pertolongan yang datang terlambat. Sebab lokasi longsor itu jauh dari akses jalan utama.
Diperkirakan, tanah itu longsor ketika ada penyemprotan air di wilayah PETI.
"Lalu terimpa lah para pendulang PETI. Kita masih tunggu juga informasi selanjutnya. Dan menunggung keluarga korban yang melapor," jelas Eryk.
Robby menjelaskan, 18 pekerja tambang emas itu tewas di lokasi kejadian saat bekerja. "Lagi gali emas, lalu tertimbun, dan tewas di lokasi kejadian. Sementara aktvitas PETI berhenti," jelas Robby.
Robby menjelaskan, pada Sabtu lalu sekitar pukul 11.00 WIB tanah longsor tiba-tiba akibat PETI di daerah Kopak Desa Sagatani di dekat lapangan tembak wilayah Koramil 16/Sdu.
Seluruh jenazah ditemukan pada pukul 19.30 WIB malam kemarin. Robby menambahkan, masyarakat yang tewas tersebut berasal dari Desa Goa Boma berjumlah 11 orang, dari Desa Capkala sebanyak 2 orang, dari Desa Moi/Mempawah sebanyak 3 orang, dari Desa Sekadau 1 orang, dan dari Desa Darit 1 orang. "Saat ini korban sudah dibawa oleh keluarga masing-masing," jelas Robby.
Sementara, menurut Kepala Sub Seksi Operasi SAR Pontianak, Eryk Subaryanto, ke 18 pekerja itu tewas karena pertolongan yang datang terlambat. Sebab lokasi longsor itu jauh dari akses jalan utama.
Diperkirakan, tanah itu longsor ketika ada penyemprotan air di wilayah PETI.
"Lalu terimpa lah para pendulang PETI. Kita masih tunggu juga informasi selanjutnya. Dan menunggung keluarga korban yang melapor," jelas Eryk.
Baca Juga :
Raup Rezeki 12.12, Yuk Simak 4 Langkah Dapat Saldo DANA Gratis Rp250 Ribu Hari Ini di Sini!
Siapa yang mau saldo DANA gratis hingga Rp250 ribu hari ini, Kamis, 12 Desember 2024? Yuk simak tutorialnya!
VIVA.co.id
12 Desember 2024
Baca Juga :