TNI Diturunkan Evakuasi Jenazah Pekerja Tambang

Evakuasi longsor Jember
Sumber :
  • VIVAnews/Tudji Martudji
VIVAnews
- Sebanyak 18 orang penambang ilegal tewas tertimbun tanah longsor saat mendulang emas di Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Sabtu siang kemarin 4 Oktober 2014.


Tapi, jenazah sulit dievakuasi karena medan yang sulit, sehingga TNI diturunkan untuk membantu evakuasi jenazah itu. Komandan Kodim 1202/Singkawang Letnan Kolonel Infanteri Robby Lukman Leksana, mengatakan, sebanyak 15 anggota diterjunkan ke lokasi kejadian.


"Awalnya 5 anggota kita berada di sana. Lalu kita tambah lagi menjadi 15 anggota untuk membantu evakuasi,” kata Robby, Minggu 5 Oktober 2014.


Robby menjelaskan, 18 pekerja tambang emas itu tewas di lokasi kejadian saat bekerja. "Lagi gali emas, lalu tertimbun, dan tewas di lokasi kejadian. Sementara aktvitas PETI berhenti," jelas Robby.


Robby menjelaskan, pada Sabtu lalu sekitar pukul 11.00 WIB tanah longsor tiba-tiba akibat PETI di daerah Kopak Desa Sagatani di dekat lapangan tembak wilayah Koramil 16/Sdu.


Seluruh jenazah ditemukan pada pukul 19.30 WIB malam kemarin. Robby menambahkan, masyarakat yang tewas tersebut berasal dari  Desa Goa Boma berjumlah 11 orang, dari Desa Capkala sebanyak 2 orang, dari Desa Moi/Mempawah sebanyak 3 orang, dari Desa Sekadau 1 orang, dan dari Desa Darit 1 orang.  "Saat ini korban sudah dibawa oleh keluarga masing-masing," jelas Robby.


Sementara, menurut Kepala Sub Seksi Operasi SAR Pontianak, Eryk Subaryanto, ke 18 pekerja itu tewas karena pertolongan yang datang terlambat. Sebab lokasi longsor itu jauh dari akses jalan utama.


Jangan Sampai Jadi Korban, Ketahui Ciri Orang Manipulatif yang Bisa Merugikan
Diperkirakan, tanah itu longsor ketika ada penyemprotan air di wilayah PETI.
Polisi Selidiki Penyebab Tewasnya Sepasang Suami Istri di Cengkareng

"Lalu terimpa lah para pendulang PETI. Kita masih tunggu juga informasi selanjutnya. Dan menunggung keluarga korban yang melapor," jelas Eryk.
Kota Tangerang Ditetapkan Masuk Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Ogah Mundur, Pilih Lawan Pemakzulan di Pengadilan

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, menolak mengundurkan diri dan lebih memilih untuk menghadapi proses pemakzulan di Pengadilan.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024