Kemarau Membawa Berkah bagi Petani Garam di Gresik
Selasa, 16 September 2014 - 12:36 WIB
Sumber :
VIVAnews
- Musim kemarau tidak selamanya menjadi bencana bagi warga masyarakat karena kesulitan air bersih. Di Gresik, Jawa Timur, musim kemarau malah menjadi berkah tersendiri bagi para petani garam. Hasil panen garam melimpah dengan kualitas lebih bagus akibat masa panen garam yang panjang dan cuaca panas yang menyengat.
Jika musim kemarau panjang, di sejumlah daerah membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih, namun lain dengan para petani garam di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Gresik.
Terik panas yang menyengat dan suhu udara yang mencapai 32 derajat celcius, membuat kualitas garam yang dipanen lebih bagus dari tahun sebelumnya. Masa panen pun lebih panjang.
Selain itu, kemarau panjang juga membuat petani garam dalam sehari bisa memanen garam sebanyak dua hingga lima ton per hektare. Itu bergantung pada cuaca panas pada hari tersebut.
Musim panen garam di kawasan pesisir Gresik sudah berlangsung sejak Juni dan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir November tahun ini. Sedangkan masa panen raya garam diprediksi terjadi pada September sampai Oktober 2014.
Masa panen garam berlangsung sekali setiap minggu. Petani bisa mendapatkan lebih Rp1 juta dalam sekali panen garam. Harga garam di Gresik berkisar antara Rp450 hingga Rp500 per kilogram.
Baca Juga :
Ribut dengan Zelensky di Gedung Putih, Trump: Anda akan Buat Kesepakatan atau Kita Keluar!

Menteri Kebudayaan Resmikan Transformasi ISI Denpasar jadi ISI Bali: Perkuat Peran Seni dalam Pemajuan Kebudayaan
Fadli Zon sampaikan bahwa ISI Bali kini memiliki tanggung jawab lebih besar sebagai laboratorium kreatif yang menghubungkan tradisi dengan inovasi, seni dengan teknologi
VIVA.co.id
1 Maret 2025