Komik tentang Mendiang Wartawan Udin Diluncurkan di Yogya

Wartawan Udin
Sumber :
  • VIVAnews/Bimo Wiwoho
VIVAnews
Menteri PU: 3.020 Km Jalan Tol Siap Beroperasi di Lebaran 2025
- Sebuah komik yang menceritakan kisah seputar wartawan Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, yang tewas dibunuh pada Agustus 1996, diluncurkan di Yogyakarta, Rabu, 13 Agustus 2014.

Bahrain Jangan Takut, Laga Lawan Timnas Indonesia Aman

Komik berjudul
Eks Polisi Palak Sopir Angkot di Tanah Abang Pakai Senpi Palsu, Positif Sabu
Menagih Tanggung Jawab Polisi untuk (alm) Udin itu dibuat oleh Pusat Studi HAM Universitas Islam Indonesia (Pusham UII) sebagai bentuk dukungan kepada Kepolisian untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

"Keterbukaan dari Polisi memang sudah terlihat mulai bisa dialog dengan masyarakat,” kata Direktur Pusham UII, Eko Riyadi, di Yogyakarta, Rabu, 13 Agustus 2014.


“Namun,” kata Eko, “di balik itu juga ada problem yang sulit diubah dari Kepolisian, yaitu semangat korps, bagian ini sangat sulit. Karena itulah, dengan komik ini kami ingin memberi semangat bagi Kepolisian untuk terus mengungkap kasus tersebut.”


Eko menilai, sampai sekarang penanganan kasus Udin sangat jauh dari yang diharapkan. Pusham UII, melalui komik itu, bersepakat dan akan berada di barisan para jurnalis menyatakan bahwa Udin dibunuh karena berita.


"Kami juga menyatakan bahwa pembunuhan Udin adalah pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius. Sayangnya hingga saat ini negara gagal mengungkap siapa pembunuh Udin."


Menurut Eko, pada kasus tersebut, pihaknya menilai telah terjadi dua pelanggaran HAM. Pertama, Udin dibunuh karena berita adalah pelanggaran HAM, dan kedua, membiarkan pelaku dan otak peristiwa itu bebas berkeliaran selama 18 tahun juga masuk dalam pelanggaran HAM.


"Pusham UII mendesak Polda DIY untuk tetap melakukan penyidikan dan penyelidikan. Kami tidak ingin Polisi gagal dalam menyelesaikan kasus Udin," katanya.


Komikus Andi Purnawan Putra mengaku sempat mengalami hambatan dalam pembuatan komik tersebut. "Hambatannya dari keluarga yang khawatir jika saya membuat komik tetang kasus Udin. Tapi setelah diberi penjelasan, keluarga saya mengerti.”


Andi, yang lebih dikenal Andi Pensil Terbang, menjelaskan bahwa untuk mendapatkan bahan cerita, ia melakukan survei dan bertemu langsung dengan istri mendiang Udin.


"Untuk membuat komik ini sangat kilat, tapi bantuan dari semua pihak sangat membantu saya," kata Andi, yang juga cucu Wit NS, pembuat komik Godam.


Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Hendrawan Setiawan, dalam kampanye kasus Udin, bersama sejumlah elemen masyarakat dan komunitas melakukan serangkaian kegiatan. Diawali
soft launching
komik Udin, dilanjutkan diskusi bersama akademisi dan advokat.


Acara puncak menggunakan sepeda bertema
Bike to Remember Kasus Udin,
pada Jumat, 15 Agustus 2014, pukul 16.00 WIB, dimulai dari Alun-alun Utara. Komunitas sepeda, pegiat HAM, dan sejumlah elemen masyarakat akan berpartisipasi dalam kegiatan itu.


Menurut Hendrawan, AJI Yogyakarta akan terus mendesak Kepolisian untuk mengungkap kasus wartawan Bernas Udin yang dibunuh pada 1996.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya