Bendera Mirip ISIS Berkibar di Yogya
Rabu, 6 Agustus 2014 - 11:49 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVAnews
- Sejumlah bendera hitam terpasang di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Pandak, Bantul, Yogyakarta. Bendera ini mirip dengan gerakan garis keras Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Memang lambangnya beda dengan ISIS, tetapi warnanya sama. Kami masih asing terhadap bendera itu," kata tokoh muda Nahdlatul Ulama yang enggan disebutkan namanya, Rabu 6 Agustus 2014.
"Memang lambangnya beda dengan ISIS, tetapi warnanya sama. Kami masih asing terhadap bendera itu," kata tokoh muda Nahdlatul Ulama yang enggan disebutkan namanya, Rabu 6 Agustus 2014.
Baca Juga :
Tak Ada Unsur Kekerasan atau Seksual, Kenapa Tiba-tiba Konten Ditake Down? Ini Jawaban Pihak TikTok
Atas temuan itu, dia langsung memberikan informasi ke jaringan pemuda melalui media sosial, serta seruan pribadi agar semua masyarakat tidak terpancing mengikuti kelompok itu. Di dunia maya, gambar bendera yang diambil di salah satu lokasi di Pandak juga langsung mendapat respons beragam.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bantul, Yasmuri mengajak seluruh ormas Islam di Bantul, baik NU maupun Muhammadiyah bahu membahu proaktif berperan membentengi umat dari pengaruh gerakan radikal mengatasnamakan Islam itu.
"Dalam waktu dekat, kami akan melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat di Bantul," katanya.
Kapolres Bantul AKBP Surawan, mengatakan belum bisa memastikan pergerakan kekuatan baru berkedok gerakan islam dan aliran garis keras tersebut. Meskipun sudah mengendus munculnya gejala gerakan serupa.
"Kami belum menyimpulkan tapi baru kami dalami untuk gejala-gejala awal terus kami amati," ujarnya.
Meski belum menunjukkan wilayah mana saja di Bantul yang rawan berkembangnya gerakan garis keras, orang nomor satu di Kepolisian Bantul, yang sebelumnya bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror tersebut sudah fokus melakukan pemantauan dan pergerakan di seluruh wilayah hukum di Bantul.
"Masyarakat harus selektif dan cerdas, manakala ada ajakan orang beraliran tidak jelas dan bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, serta keberagaman NKRI," katanya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Atas temuan itu, dia langsung memberikan informasi ke jaringan pemuda melalui media sosial, serta seruan pribadi agar semua masyarakat tidak terpancing mengikuti kelompok itu. Di dunia maya, gambar bendera yang diambil di salah satu lokasi di Pandak juga langsung mendapat respons beragam.