Mendikbud: Akses Pendidikan Indonesia Belum Merata

Mendikbud M. Nuh
Sumber :
  • ANTARA/Dhoni Setiawan
VIVAnews - Permasalahan mendasar dalam pendidikan di Indonesia masih berupa akses pendidikan yang belum merata. 

Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan di lingkungan kantornya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 2 Mei 2014.

Sebagai solusi untuk mengatasi hal tersebut, menurut Nuh, Kemendikbud telah menggiatkan beberapa program dan kebijakan guna meningkatkan akses dan layanan pendidikan di Indonesia. 

"Beberapa kebijakan dan program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidikmisi), program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T), Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), serta pendirian perguruan tinggi baru merupakan sebagian dari upaya untuk meningkatkan akses pendidikan secara inklusif dan berkeadilan," ujarnya.

Nuh mengatakan, kebijakan-kebijakan tersebut sudah mulai menunjukkan hasil dengan meningkatnya angka partisipasi masyarakat Indonesia di seluruh jenjang pendidikan.

"Alhamdulillah, kebijakan dan program tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, antara lain ditandai dengan kenaikan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang cukup tinggi dan lebih inklusif terutama pada tingkat SMP atau MTs, SMA, MA, dan SMK, serta perguruan tinggi," katanya.

Dalam amanatnya, Nuh menyampaikan tema hari pendidikan nasional tahun ini, yaitu "Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul". Menurut Nuh, tema tersebut mencerminkan upaya Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia untuk membangun peradaban yang unggul di Indonesia melalui pelaksanaan pendidikan nasional. 

"Tema itu mengingatkan bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah upaya memanusiakan manusia untuk membangun peradaban Indonesia yang unggul," ucapnya.

Sukseskan kurikulum

Dalam kesempatan itu, Nuh juga mengajak kepada semua pihak pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan Indonesia untuk menyukseskan Kurikulum 2013 sebagai kurikulum pendidikan Indonesia terbaru yang mulai diimplementasikan pada masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan Nasional. 

"Saya ingin mengajak kepada para guru dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama menyukseskan implementasi Kurikulum 2013," ujarnya. 

Pengimplementasian Kurikulum 2013, kata Nuh, dilakukan untuk membentuk generasi emas Indonesia guna menuju target Indonesia Jaya pada 2045. "Dengan Kurikulum 2013, anak-anak kita akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakupi sikap, pengetahuan, dan keterampilan," ujarnya.

"Itu semua kita lakukan dalam rangka mempersiapkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa Indonesia. Dengan generasi emas itulah, kita bangun peradaban Indonesia yang unggul, menuju kejayaan Indonesia tahun 2045," ujar Nuh.
Pemprov Jakarta Ungkap Pemadaman Lampu Serentak Turunkan Emisi Karbon hingga 66,49 Ton

Dalam upacara ini, Mohammad Nuh secara khusus juga menyampaikan anugerah Satya Lencana Karya Satya kepada para PNS yang telah bekerja di lingkungan Kemendikbud selama 10, 20, dan 30 tahun. Upacara berakhir pada pukul 09.00 WIB.
Terpopuler: Niatus Sholihah Dibuang Orangtua, Khadija Omar Siap Pakai Burkini di Ajang Miss Universe

Seusai upacara, Mohammad Nuh akan meresmikan proyek perluasan masjid Kemendikbud serta melakukan pelepasan mobil listrik nasional yang dibangun oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk melakukan tur melintasi Pulau Jawa. (art)
Komitmen Wujudkan Pemerintahan Bersih jika Pimpin Lamsel, Egi Akan Gandeng Pengawas Independen
Dr Irmulansati Tomohardjo

Perjalanan Inspiratif Dr Irmulansati, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di UMB

Sosok Dr. Irmulansati Tomohardjo menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para mahasiswa dan rekan-rekan sejawatnya di UMB.

img_title
VIVA.co.id
11 November 2024