SBY: Presiden yang Baru Harus Punya Sasaran Besar

Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan beberapa pesan untuk penggantinya, yang akan ditentukan pada Pemilu Presiden mendatang. Salah satunya, pemerintah yang baru harus menerapkan target yang besar dalam pembangunan lima tahun mendatang.

"Indonesia 5-10 tahun mendatang dalam pikiran kami harus memiliki sasaran-sasaran besar," kata SBY dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu 30 April 2014.

Bahkan, dalam pertemuan yang dihadiri oleh menteri kabinet bersatu jilid dua, kepala lembaga negara dan gubernur dari seluruh Indonesia, SBY menyebut bahwa 50 persen orang yang ada di ruangan itu adalah calon presiden.

"Saya tahu di ruangan ini banyak capres, amannya 50 persen capres berasal dari ruangan ini, tetapi 50 persen di luar ruangan ini. Itu paling aman," kata dia.

Ternyata Ini Arti Warna Merah dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2025
Pesan yang disampaikan SBY untuk presiden selanjutnya itu, diantaranya adalah ekonomi yang harus terus tumbuh. "Lima tahun lagi, makin lama 10 tahun lagi, kalau pemerintahan kita benar maka akan menjadi emerging economy yang kuat," kata SBY.

Sulit Cetak Gol, Indra Sjafri akan Perbaiki Kekurangan Timnas Indonesia U-20 di Sepertiga Pertahanan Lawan
SBY juga meminta agar hukum, dan pemberantasan korupsi terus dilakukan. Selain itu, diharapkan politik semakin stabil dan demokrasi semakin matang dan berkualitas.

Mayor Teddy Dituding Tak Hormat Lantaran Berjalan Mendahului Panglima TNI dan Menhan, Faktanya Ternyata...
"Harapan saya setelah damai, setelah demokratis, tingkatkan kualitasnya, politik uang sirna, TNI-Polri kuat dan kamtibmas pun bisa terjaga."

Ia juga mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan sebab belum tuntas dilakukan pada era pemerintahan SBY-Boediono. "Ada tantangan, dan pekerjaan rumah, antara lain, meskipun sudah melakukan pemeberantasan korupsi degan agresif, tetapi tetap merajalela, itulah pekerjaan rumah ditahun mendatang," katanya.

Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga perlu dilakukan. Terutama penambahan listrik.

"Mari kita membuat rentang pembangunan yang tepat. Kita harus belajar dari pemerintahan 10 tahun terakhir. Kalau itu kita lakukan, maka Indonesia makin maju, aman, adil, demokratis dan sejahtera," lanjutnya.

Minta maaf

Dalam kesempatan itu pula, SBY juga menyampaikan permintaan maafnya kepada semua menteri dan pemerintah daerah selama bekerjasama dengan dirinya.

"Ini musrembang terkhir yang saya hadiri, saya dan Pak Boediono, saya hampir 10 tahun memimpin Indonesia manakala pemerintah, selama saya mengamban tugas jika ada hal-hal yang tidak berkenan dengan saya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya."

"Saya mendoakan pemerintahan nanti makin maju, makin baik dan banyak yang dihasikan. Mari dukung presiden kita nanti agar lebih sukses. Pada 9 Juli nanti, kalau pun satu putaran, atau awal Oktober, saya akan menyampaikan kepada beliau, apa perkembangan pembangunan, mari kita permudah presiden yang akan datang," kata SBY. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya