Pesawat Kepresidenan RI Warna Biru, Ini Alasannya

Pesawat Kepresidenan RI Yang Baru Tiba di Bandara Halim
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Mendag Budi Pastikan Harga dan Pasokan Minyak Goreng Terjaga saat Nataru
Indonesia sudah memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Pesawat berjenis 737-800 Boeing Business Jet 2 yang didominasi dengan warna biru "Kartu Tanda Penduduk" dan putih ini tiba di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu 10 April 2014, pukul 10.00 WIB.

Unggul Dalam Tata Kelola, BRI Dinobatkan Sebagai The Most Trusted Company 2024

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menegaskan, yang menentukan warna pesawat itu bukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
7 Buah Ini Membantu Menurunkan Berat Badan dengan Cepat, Dijamin Ampuh!


Kata Sudi, ada desainer Angkatan Udara yang mengajukan beberapa warna untuk pesawat kepresidenan ini. "Ada 14 warna yang disodorkan. Lalu diajukan ke Mensesneg. Dilakukan polling pendapat di Mensesneg, lebih dari separuh memilih warna ini (biru)," kata Sudi.


Dari faktor keamanan, kata Sudi, warna biru bisa dijadikan sebagai kamuflase. Sebab, biru yang dipilih senada dengan warna langit. Selain itu, warna biru ini juga sama dengan warna seragam TNI AU.  "Ini tidak ada arahan dari manapun," ujar dia.


Pesawat kepresidenan RI juga dilengkapi alat canggih yang mampu menghalau peluru kendali.


Pesawat kepresidenan RI itu berwarna biru putih dengan garis merah putih tepat di tengah pesawat. Di bagian ekor pesawat ada lambang bendera Merah Putih, di samping pesawat ada lambang Burung Garuda, dan di bagian kepala pesawat ada tulisan Republik Indonesia.


Pesawat yang mulai dibuat pada 2011 itu memiliki panjang sayap 30,7 meter dengan tinggi 13,5 meter dan panjang 38 meter. Pesawat tersebut memiliki kecepatan maksimal 871 kilometer per jam, dengan jarak tempuh maksimal 10.334 kilometer. Dengan kapasitas penuh berpenumpang sekitar 50 orang, jarak tempuh terjauhnya turun menjadi 8.630 kilometer.


Pesawat dengan interior mewah itu dilengkapi 2 VVIP ruang rapat, 12 area eksekutif, dan 44 area staf. Konfigurasi interior telah disesuaikan dengan kebutuhan Presiden RI. Pesawat itu dibeli pemerintah RI seharga US$91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya